Orangtua Tak Pilih Kasih ke Anaknya, Tak Mungkin?

Sumber foto: thestar
Sumber foto: thestar
Orangtua yang pilih kasih itu sebenarnya ada nggak sih? Kayaknya hampir orangtua pasti menjawab kasih sayang buat anak-anaknya sama rata. Tapi, ada aja anak yang ngerasa mama atau papa pilih kasih.

Kenyataannya, memang sebagian orangtua itu memberikan perhatian yang lebih kepada salah satu anak dibanding anak yang lain. Meski orangtua bilang tak pilih kasih, itu tak mungkin. Apalagi pilih kasih ini bisa diberikan dalam cara yang berbeda.

Pernyataan itu saya kutip dari psychologytoday.com. Menurut tulisannya, bentuk pilih kasih seperti lebih banyak waktu yang dihabiskan dengan satu anak, lebih banyak sayang yang diberikan, lebih banyak hak istimewa, kurang menerapkan disiplin, atau jarang diomelin.

Apa saja yang bisa membuat orangtua pilih kasih?

1. Agar adil dan memang perlu

Ada beberapa kasus orangtua yang pilih kasih untuk bersikap adil atau memang perlu. Contohnya saja, orangtua memberi perhatian lebih pada bayi yang baru lahir dibanding anak-anak mereka yang lebih tua. Hal yang sama berlaku untuk anak-anak yang sakit atau keterbatasan fisik.

Dalam kondisi seperti itu, orangtua sering membahas perlakuan yang tidak sama dengan anak-anak yang tak mendapatkan perlakuan lebih untuk meyakinkan mereka bahwa itu bukan karena masalah pribadi.

2. Persamaan gender

Kalau anak-anak merasa orangtua pilih kasih, pastinya mereka akan menilai orangtuanya tidak adil. Orangtua mungkin menghabiskan lebih banyak waktu dan merasa lebih dekat dengan anak-anak yang sama-gender dibanding anak-anak yang berlawanan gender.

3. Anak kandung dan anak tiri

Selain itu, orangtua akan mendukung anak kandung mereka dibanding anak tiri.

4. Anak cowok kesayangan

Dalam budaya patriarki, orangtua hanya mendukung anak laki-laki daripada anak perempuan.

5. Urutan kelahiran

Orangtua lebih mendukung anak pertama dan terakhir , dibanding anak-anak tengah. Hal ini terjadi sebagian karena anak tengah tidak akan menjadi satu-satunya anak yang tinggal di rumah. Saat lahir pertama atau terakhir, orangtua serasa miliknya sendiri.

Seringnya, anak pertama mendapatkan hak maksimal dan yang terakhir yang paling disayangi orangtua.

6. Kepribadian dan perilaku seorang anak

Faktor tersebut juga dapat mempengaruhi bagaimana orangtua memperlakukan mereka. Orangtua lebih sayang terhadap anak-anak yang menyenangkan dan penuh kasih sayang, dan orangtua lebih disiplin terhadap anak-anak yang bertindak di luar batas atau terlibat dalam perilaku menyimpang.

Karena anak perempuan cenderung lebih penurut dan kurang agresif dibandingkan anak laki-laki, orangtua umumnya lebih mendukung anak perempuan dibanding anak lelaki. tetapi ini hanya dalam berlaku budaya non-patriarkal.

Apa Sebabnya dan Dampak Orangtua Pilih Kasih?

Pilih kasih lebih mungkin terjadi saat orangtua berada dalam kondisi stres (misalnya, masalah perkawinan, kekhawatiran keuangan). Dalam kasus ini, orangtua mungkin tidak dapat menahan perasaan mereka sebenarnya atau berperilaku adil.

Sayangnya, efek dari orangtua yang pilih kasih kebanyakan buruk. Anak-anak yang merasa tidak disukai mengalami beberapa hal seperti lebih depresi, agresivitas lebih besar, lebih rendah harga diri, dan sekolahnya tak menonjol.

Dampak ini jauh lebih ekstrem dibandingkan manfaat yang diterima anak-anak yang disukai. Dengan kata lain hal-hal negatif menjadi dampak yang lebih kuat dibanding hal-hal yang positif). Dan ini tak bagus untuk anak-anak yang disukai. Saudara mereka bisa membenci yang membuat hubungan jadi tak harmonis.

Parahnya lagi, efek buruk pilih kasih bisa bertahan lama sampai anak-anak tumbuh dewasa dan pindah rumah. Orang tidak langsung melupakan jika mereka bukan anak favorit orangtua mereka, dan banyak orang yang merasa bukan anak favorit saat masih kecil terus mempengaruhi harga diri mereka dan hubungan mereka di masa dewasa.

Keadaan bisa menjadi lebih buruk ketika orangtua masih saja pilih kasih meski anak-anaknya sudah dewasa. Cara ini mempertahankan dinamika keluarga yang tak sehat seperti benci dan perasaan yang jelek.

Tapi, penyebab pilih kasih saat dewasa berbeda ketika anak-anak. Orangtua biasanya lebih mendukung anak perempuan dan yang tidak membangkang, tapi orangtua juga memilih anak yang mau tinggal di dekatnya, berbagi dengan orangtua, atau memberikan dukungan emosional atau keuangan.

Anak Lebih Sejahtera

Perlu diingat, kasih sayang orangtua hanya bermasalah ketika ada perbedaan yang konsisten dan sewenang-wenang dalam perawatan. Jika orangtua pilih kasih dalam kondisi yang tak bisa dihindari, misalnya bayi yang baru lahir, anak disable, orangtua harus menjelaskan alasannya kepada anak-anak. Biasanya cara ini dapat mengimbangi konsekuensi negatif.

Menariknya, anak-anak bisa lebih sejahtera jika orangtua tidak menunjukkan rasa pilih kasih terhadap siapa pun, bahkan kesejahteraan ini lebih tinggi dibanding anak-anak yang disukai orangtua mereka. Perbedaan ini bisa terjadi karena anak-anak yang disukai harus bersaing dengan saudara permusuhan.

“Hampir semua orangtua khawatir apakah mereka bakal pilih kasih. Tapi, ketika orangtua bersumpah sudah merawat anak-anaknya dengan cara yang sama, mereka segera menemukan bahwa ini tidak mungkin.

“Setiap anak berbeda dan orangtua harus menanggapi dengan tepat karakteristik unik setiap anak. Anda tidak harus bereaksi dengan cara yang sama terhadap amukan anak 3 tahun seperti Anda ke anak yang berumur 13 tahun. Anda tidak bisa menangani anak-anak yang agresif dalam cara yang sama seperti anak-anak yang pasif.

“Bahkan kembar identik tidak dapat ditangani secara identik. Agar menjadi Orangtua terbaik, yang dapat Anda lakukan adalah tetap mengetahui adanya perlakuan yang berbeda yang diberikan ke mereka dan mencoba menjadi seadil mungkin.”