Ganti Kaca Film Mobil Anti-Begal

Begal kian merajalela. Setelah berminggu-minggu heboh dengan korban begal yang sebagian besar pemotor, tapi pagi ini saya membaca di media sosial tentang korban begal yang mengendarai mobil. Kejadiannya siang hari dan dialami pengendara wanita.

Hari ini pula, tetangga saya menceritakan ia menjadi korban begal. Ia seorang ibu dan kejadian itu menimpanya di Jumat siang hari di kawasan Pamulang, Tangerang.

Dari ceritanya, saat mengendarai mobil tiba-tiba si ibu melihat ada sepeda motor yang diboncengi dua orang mengklakson sambil berteriak ‘Bahaya’ dari sisi kiri mobilnya. Ibu ini awalnya tak mau memedulikan pemotor tersebut. Tapi, tiba-tiba di sisi kanan ada lagi pemotor yang lain dengan memboncengi seorang lagi. Jadi total empat orang di dua motor.

Melihat diteriaki bahaya dan dipepet terus sama motor di sebelah kiri, si ibu menepikan mobilnya. Si pemotor memintanya keluar dan Ia pun keluar sambil melihat mobilnya. Tapi ia tak menemukan apapun.

Di sisi kanan, pemotor mengatakan ada baut yang nggak pas atau lepas di ban belakang. Maka si ibu menuju ke belakang. Lagi-lagi ia mendapati semuanya baik-baik saja.

Saat itu, mobil masih dalam kondisi menyala dan pintu terbuka. Ia tersadar ketika mobil lain mengingatkannya. Namun sayang, tasnya telah raib dibawa kabur. Meski begitu ibu tersebut masih bersyukur ia tak dicelakai dan mobilnya tak dibawa kabur.

Dari kisah sang ibu itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan pengendara wanita untuk menghindari begal mobil versi saya:

1. Kaca film

Kalau kata suami, mobil yang dikendarai wanita kaca filmnya sebaiknya gelap, diganti saja menjadi 80 persen. Itu kayak apa ya, hihi.. Tapi tak ada salahnya mencegah, biar si begal nggak ngintip-ngintip pengendaranya cewek apa cowok. Dari dua kasus begal mobil, pengendaranya perempuan. Bisa jadi yang diincar pengendara perempuan.

2. Jangan mau berhenti

Apapun itu alasannya, apakah mengaku-ngaku temannya ditabrak atau menunjuk-nunjuk kalau ban kempes, usahakan jangan berhenti. Langsung tancap gas saja sambil berdoa memohon perlindungan.

3. Jangan buka kaca

Membuka kaca bisa membahayakan. Bisa ditodong atau ditarik paksa oleh si begal. Mereka itu berdarah dingin.

Selain itu kalau berhenti, mesin jangan mati dan kunci semua pintu. Direm kaki saja biar bisa langsung mabur.

4. Cari tempat ramai

Setelah berusaha melaju dengan kencang, cari tempat yang ramai. Kalau pom bensin atau kantor polisi jauh, cari perumahan yang ada sekuritinya atau ke tempat makan.

Semoga kita semua selalu dilindungiNya dan tak ada lagi korban begal yang berjatuhan. Selain itu, jangan ada lagi main hakim sendiri jika pelaku begal tertangkap warga karena imbasnya bisa balas dendam.

Kalau pengendara motor sudah ada @pulangkonvoi. Penggagasnya warga Pondok Cabe (tetanggaan dunk) Awang Dito yang semakin khawatir usai ada pembakaran pelaku begal di Tangerang Selatan. Gerakan #PulangKonvoi ini dibentuk agar pengendara motor bisa pulang bersama-sama jika larut malam.

Untuk pengendara mobil bagaimana, mana kejadiannya siang? Ada gerakan juga ga?

Kalau lihat berita-berita kayak gini miris. Teganya orang-orang itu hanya karena alasan uang dan harta. Tadi saya baca di sebuah artikel di Kompas.com yang menuliskan pendapat Kriminolog UI Iqrak Sulhin.

Ia mengatakan aksi begal karena alasan ekonomi plus. Maksudnya si penjahat bertindak seperti itu bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, tapi untuk kebutuhan hedonis yang mengarah pada kesenangan belaka. Apa itu? Apa lagi kalau bukan narkoba dan alkohol.