Yakin Pintu Rezeki itu Ada di Mana Saja

Mendapat tawaran kerjaan sampingan di kantor lama itu nggak terbayangkan sebelumnya. Saya pikir, setelah resmi bukan karyawan di kantor tersebut, saya nggak akan lagi dilibatkan dalam pekerjaan di sana.

Tuhan itu memang Maha segala-galanya. Rezeki di pintu satu tertutup eh kebuka lagi di pintu lain. Yakin saja, pintu rezeki ada di mana saja asal mau berusaha dan berdoa 🙂

Semua bermula saat telepon seluler ini berdering pada 27 April 2015 pukul 20.04 WIB. Kaget saja, kok mantan atasan saya menelepon. Apa saya salah atau ada yang kebawa ya. Itu tuh yang kepikiran sebelum angkat telepon.

Saya juga mengira mantan atasan itu nggak sengaja kepencet nomor ini. Maklum, sudah dari Februari nggak pernah kontak-kontakan, hehe…

Setelah berbincang-bincang yang langsung kepada intinya, saya pun nggak nyangka. Pekerjaan yang ditawarkan sebenarnya tidak saya kuasai, tapi saya senang melakukannya.

Sejujurnya, bekerja sampingan saat bayi masih kecil itu ada sedikit kekhawatiran. Bisa nggak ya saya menjalaninya. Bayi begini kan masih butuh banyak perhatian, apalagi lagi seneng-senengnya belajar rembetan.

Berhubung kerjaannya bebas dan nggak ada target-targetan, bisa dijalani malam hari dari rumah, saya pun nggak keberatan. Tapi, sebelumnya saya harus izin sama papanya anak-anak dunk, hehe.. dan jawabannya terserah saya. Baiklah, kalau terserah saya nggak masalah.

Semoga tetap menyenangkan dan kerjaan itu bermanfaat buat orang banyak, serta bisa buat nambah-nambah jajanan dapur. Maklum, sekarang harga sayur dan teman-temannya naik terus, hehe..

Dan semoga blog yang baru saya mulai ini masih tetap hidup, meski jam ngeblog kepakai buat kerjaan yang saya sebut ‘kerjaan santai’ itu.