Cerita Busui yang ‘Kalap’ Makan Saat Buka Puasa

Buka puasa kalap itu cuma enak di depan aja, belakangnya begah sebegahnya sampai eneg. Goyang dikit mualnya, ampun… Ini rakus apa kelaperan yaa, huaaaa…

Ceritanya sih ibu menyusui (busui) ini lemas dan keliyengan, seharian putri cantik nyusunya berkali-kali. Putri cantik udah dikasih camilan banyak, tetep aja nyedot kayak masih kelaparan. Langsung deh badan si busui lemas meski ga kelaparan atau kehausan.

Ini pertama kalinya busui puasa, pas anak pertama memilih tak puasa karena anak masih di bawah 6 bulan.

Sebenarnya bagaimana ya aturan busui?

Beberapa media menuliskan ibu menyusui bisa ikut berpuasa. Tapi,ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan bayi tetap tercukupi dan ibu tetap nyaman berpuasa.

Situs Ayahbunda menuliskan, puasa sebaiknya dilakukan kalau bayi sudah berumur 6 bulan karena bayi sudah tidak lagi mendapat ASI eksklusif. Inilah beberapa keterangan yang saya kutip dari situs tersebut:

“Konsultasikan pada dokter, bila Anda ingin berpuasa sementara bayi masih berusia di bawah 6 bulan. Selama bayi nyaman, kebutuhan makanannya tercukupi dan berat badannya berkembang sesuai dengan usianya, puasa sebenarnya boleh saja.

Sebenarnya, bayi bisa menyusu kapan saja meskipun busui berpuasa. Tapi, namanya juga puasa pastinya produksi ASI berkurang. Produksi ASI baru berlimpah lagi setelah berbuka puasa.

“Hal ini disebabkan oleh hormon oksitosin. Karenanya, usahakan bayi lebih banyak menyusu saat malam setelah berbuka hingga waktu sahur.”

Catatan penting: Pastikan busui makan tiga kali sehari, yaitu saat sahur, ketika berbuka puasa, dan menjelang tidur sesudah salat tarawih. Waduh, makan sebelum tidur. Bagaimana ini udah begah duluan 😀

Busui perlu mengonsumsi 50% karbohidrat, 30% protein, 20% lemak tiap kali makan biar ASInya berkualitas.

Ternyata memang wajar kalu busui yang berpuasa bakal lemas setelah menyusui. Triknya, istirahat sejenak agar energi dan kondisi psikologis busui kembal normal, hasilnya produksi ASI tetap lancar.

Ingat-ingat, banyakin minum pas berbuka dan sahur. Soale, pas berpuasa, cairan tubuh berkurang 2-3%.

“Jika alarm tubuh mengisyaratkan harus berhenti puasa, tidak usah terlalu memaksakan diri. “

Waktunya Busui Stop Puasa

Busui sebaiknya stop puasa kalau menemukan gejala seperti ini yang dikutip dari babycenter:

1. Dehidrasi dan merasa sangat kehausan

Kalau kondisinya seperti ini biasanya mengurangi produksi ASI sekaligus bisa membahayakan ibu. Busui yang mengalaminya, sebaiknya segera berhenti berpuasa dan minum air yang banyak.

2. Warna urine gelap dan berbau tajam

Urine seperti ini menunjukkan cairan di dalam tubuh kurang. Jangan lupa tengok pas pipis biar nggak diabaikan. Kondisi seperti ini bisa berbahaya buat kesehatan busui dan produksi ASI anak. Jadi lebih baik stop puasa.

3. Lemas dan serasa mau pingsan

Ini menandakan tubuh busui membutuhkan asupan energi dan nutrisi selama menyusui. Lebih baik stop berpuasa demi kesehatan busui dan bayi.

4. Sakit kepala dan tubuh sakit

Merasakan sakit di beberapa bagian tubuh atau sakit kepala bisa jadi merupakan tanda kekurangan cairan atau gangguan kesehatan lainnya. Busui yang mengonsumsi minuman berkafein juga bikin sakit kepala. Sebaiknya busui stop berpuasa kalau kondisinya nggak berubah.

Pelajaran hari ini adalah besok jangan kalap lagi ya lihat makanan pas buka puasa, hehehe…. Hari pertama kok dihantam banyak makanan 😀 kan masih adaptasi.

Semangat 🙂