Peri Gigi Kasih ‘Ceban’ untuk Kentang

imageUsia 6 tahun katanya gigi susu satu per satu mulai copot. Gigi kakak pertama kali copot itu Kamis 23 Juli 2015. Wuih senangnya, penantian sebulan lebih akhirnya bisa copot. Apalagi pas dapat ‘hadiah’ ceban dari peri. Langsung dikasih ke nenek buat beli kentang.

Sama kayak saya dulu pas masih kecil, nggak berani tarik gigi yang otek biar copot, kakak lebih memilih memainkan lidahnya untuk mendorong gigi agar cepat copot.

Gigi yang otek itu sempat membuat kakak sikat giginya ampun, bikin elus-elus dada. Udah susah diminta sikat gigi, eh giliran sikat pelannya karena takut kena gigi oteknya.

Kalau dokter gigi bisa kasih saran biar gampang sikat gigi pada anak, saya mau deh. Udah kehabisan ide, sampai-sampai gigi kakak banyak bolongnya.

Gini nih, ortu biasanya yang disalahkan pas ke dokter gigi karena nggak bisa ajak anak sikat gigi, hehehe.. saya nggak jago dah urusan bujuk sikat gigi, nggak sabaran euy.

Kembali ke gigi otek. Setelah Lebaran kakak lebih rajin mendorong-dorong giginya yang otek biar copot. Kami belum mengajak ke dokter karena yakin pasti bisa copot. Tinggal menyemangati kakak biar gigi cepat copot.

Saya sampai bilang ke kakak, “Kalau gigi kakak copot nanti dikasih uang sama peri gigi besok paginya pas bangun. Uangnya di bawah bantal”.

Kakak sepertinya percaya dan bersemangat agar dapat uang dari peri gigi. Moga cara ini nggak salah 😀

Saya jadi kepikiran apa kakak makan es batu aja. Gemes lihatnya, soale kalau cara cabut gigi pakai tali yang diikat di pintu, horor banget. Tapi kakak lebih memilih makan es krim.

Beuh, es krim kan lembut dan manis. Bisa nggak tuh? Hehehe… akhirnya nenek dengan baik hati membelikan kakak dua es krim. Semoga benar-benar bisa bikin gigi kakak copot.

Es krim itu dihabiskan dalam sehari, siang dan malam hari. Tapi belum menunjukkan gigi kakak copot. Hingga akhirnya tak lama dari es krim terakhir kakak teriak heboh, “Ma, lihat ma”.

Saya bingung, apaan itu di tangan kakak. Oh ya saya ingat itu gigi. Kecil banget ya, hehe..

Alhamdulillah… kakak sepertinya terkagum-kagum. Giginya dilihat terus. Tapi, takut karena bekas copotnya gigi berdarah. Saya minta kakak kumur-kumur.

image

Saya ngomong ke kakak tentang peri gigi dan dengan senangnya kakak bilang, “Berarti besok peri giginya kasih uang ya Ma”. Saya manggut-manggut aja 😀 Duh, kebohongan yang berlanjut.

Setelah kakak tidur, saya ngecek sudah lelap belum. Maklum “peri” mamabocah mau nyelipin duit ceban di bawah bantal, hehe.. takutnya besok paginya saya kelupaan, nanti kakak kecewa. Kebetulan, kakak tidur di kamar neneknya.

Nah, setelah sukses saya pun tidur.. zzzzzz

Pagi harinya kakak ketok-ketok pintu.. hebohnya kak. Tahu-tahunya mau nunjukin uang dari peri gigi, hihi… saya pura-pura takjub. Dan memuji kakak. Si kakak pun lanjut dengan khayalannya, kalau kakak melihat peri cantik datangnya jam 1 malam. Oooo…

Berhubung kakak senang kentang goreng, uang cebannya kakak kasih ke nenek buat beli kentang di tukang sayur, hehe..

Terus bagaimana sama giginya? Si gigi copot dibuang kakak ke luar pagi harinya. Papanya bocah ngajak kakak buang ke loteng karena itu gigi bawah, tapi kakaknya malah buang ke bawah.

Mitosnya gigi bawah dibuang ke loteng biar tumbuh ke atas. Saya baru tahu 🙂

Ini nih yang suka saya bikin bingung. Berbohong ke anak, padahal saya ngajarin jangan berbohong. Cuma peri gigi itu cerita yang turun temurun dan saya kok jadi ikut-ikutan juga yaa, hihi.. Begitulah kalau kehabisan akal biar giginya kakak cepat copot. Ini bukan untuk ditiru ya, saya cuma sekadar sharing.

Bagaimana ya enaknya biar nggak berbohong ke anak kalau posisinya kayak gini 🙁

Posted from WordPress for Android