Pengemudi Suka ‘Remehin’ Ini Padahal Bahaya

Siapa yang jago menyetir? Belajar sendiri atau ikut sekolah nyetir? Apa sih sebutannya ya, les, atau kelas? Hehe… Apapun caranya, yang jelas harus tahu teori ini. Jangan suka meremehkan yang sebenarnya berbahaya.

Foto: makingdifferent.com

Dua tahun yang lalu, saya mengambil kelas nyetir di RDC. Waktu itu ada kelas teorinya juga, tapi saya nggak bisa melulu. Akhirnya tahun 2016 ini baru bisa. Tapi, saat bisa anak-anak rewel dan hujan deras. Saya nggak bisa pergi juga deh. Akhirnya saya minta materinya saja.

Kalau ikut kelasnya kayaknya lebih enak ya, karena kalau email kisi-kisinya saja. Ada banyak teori yang disampaikan, yang terkadang kita luput.

Contohnya saja kebiasaan pengemudi yang suka meremehkan, padahal bisa menyebabkan celaka. Apa saja? Ini jawabnya versi RDC

1. Masih muat kok
Setiap kendaraan itu memiliki batas maksimal jumlah penumpang. Tapi, manusia suka lupa biar keangkut semua, batasan itu pun disingkirkan.

Misalnya nih, maksimal muatan 7 orang. Tapi yang mau masuk 10 orang? Pasti semua diangkut daripada kasihan ditinggal 😀 Apalagi kalau isinya anak-anak, bisa dua kali lipat dipaksa masuk. Padahal, ini bahaya lho.

2. Tanggung, kuat
Biasanya kondisi ini saat mudik atau perjalanan jauh. Badan sudah lelah, tapi jarak tempuh tinggal beberapa meter lagi. Sayang kalau berhenti nanti sampainya terlambat, jadi tanggung.

Ingat, tubuh ini mempunyai alarm. Kalau badan sudah lelah, mending istirahat saja dibanding kenapa-kenapa.

3. Mobil bandel
Mobil bandel maksudnya mesinnya kuat kali ya, maklum saya nggak paham otomotif. Karena merasa si mobil bandel jadi males cek-cek mesin. Kalau ada yang bermasalah bagaimana, bahaya kan. Jangan cuek deh, nggak ada salah mengecek.

4. Safety Belt
Siapa yang suka males pakai safety belt? Jarak pendek saja safety belt ini juga harus dipakai. Kita nggak pernah tahu apa yang bakal terjadi.

Memangnya nggak enak ya, sampai males pakai safety belt. Pilih mencegah apa membiarkan?