Kalung Bayi Antirewel Amber

Jangan kaget kalau belakangan ini lihat baby bontot pakai kalung. Anak lelaki kok pakai kalung. Ceritanya saya tergiur belanja kalung yang katanya bikin bayi nggak rewel saat tumbuh gigi. Memang benar ya?


 

Mama sekalian yang aktif IG tentu pernah dengar kalung dan gelang baltic amber. Bentuknya seperti bebatuan, tapi katanya dari resin pinus yang sudah mengalami fosilisisasi dalam jangka panjang.

Fungsinya apa? Menurut Mbah Google dan keterangan yang jual, kalung dan gelang ini bikin bayi antirewel saat tumbuh gigi. Ini karena baltic amber yang katanya dari Eropa itu akan mengeluarkan senyawa yang mengurangi rasa nyeri pada gusi serta memberikan efek menenangkan. Senyawa itulah yang diserap tubuh ketika menyentuh kulit bayi.

Dan untuk pemakaian baltic amber dalam jangka panjang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, serius?

Terus percaya gitu dengan iming-iming penjualnya? Hehehe… aslinya sih saya senang sama warna kalungnya. Dan ya percaya nggak percaya. Mau coba saja, apalagi toko tempat saya beli lagi diskon 50 persen. Emak-emak lihat diskon? Samber aja deh, hehehe..

Awalnya mau buat bayi bontot saja, tapi mikir nanti putri cantik rebutan nggak. Akhirnya beli dua. Eh kakak yang sulung juga pengen. Aduh..


Saya searching-searching, dan memang kehadiran kalung baltic amber ini prokontra. Ada yang melihatnya belum ada penelitian ilmiah. Mana ada senyawa tersebut bisa diserap tubuh yang suhunya 37 derajat celcius, karena itu butuh suhu yang lebih tinggi. Terus ada lagi yang menuliskan bahaya bayi tersedak karena tertelan biji-biji dari Amber. Macam-macamlah testimoninya.

Terus mamabocah lihatnya bagaimana? Setelah bayi bontot dan putri cantik memakai selama seminggu, lumayan juga sih. Lebih mudah tidurnya dan pulas. Kalau makan sama saja, masih susah.

Pas pertama pakai, bayi bontot langsung sakit donk. Tidurnya nggak tenang. Saya mikir apa nggak nyaman ya pakai kalungnya. Memang kalung ini tak disarankan dipakai saat tidur. Tapi, banyak juga yang pakai malah mengaku anaknya jadi nyenyak tidurnya.

Apa kalungnya benar nggak ada efeknya ya, itulah yang ada dalam benak saya. Kalau pun nggak ada efeknya, ya sudahlah. Jadi asesoris saja, hehe.. Tapi nggak rela juga sih, meski diskon masih terasa mahal. Emak perhitungan, huhuhu…

Bayi bontot sih belum tumbuh gigi, coba kita lihat benarkah jadi nggak rewel, hehe…

Dulu, saya pernah menuliskan tren teknik pengobatan dengan bebatuan. Ini tentang bebatuan ya, dan baltic bisa nggak ya disamakan dengan pengobatan seperti itu. Melenceng ya? Nggak apa-apalah kalau melenceng. Idih maksa ya, hahahaha…

Berdasarkan artikel yang saya baca, pengguna teknik ini mempercayai pengobatan alternatif dengan bebatuan bisa memfasilitasi penyembuhan, karena mengalirkan energi positif ke tubuh, menggantikan yang negatif sebagai energi yang menyebabkan sakit.

Secara ilmiah belum ada bukti bahwa pengobatan kristal bisa menyembuhkan penyakit karena penyakit tak pernah ditemukan sebagai hasil dari aliran energi di dalam tubuh. Selain itu, tak ada penelitian yang menunjukkan kristal dan permata bisa dibedakan dalam komposisi kimia atau warna untuk mengobati penyakit tertentu.

Menurut Christopher French, Kepala Unit Penelitian Psikologi Anomalistik di University of London, meski belum ada penelitian ilmiah tentang penyembuhan dengan kristal, ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa penyembuhan kristal bisa menyebabkan efek plasebo pada pasien.

Efek plasebo adalah efek yang mengikuti pengobatan itu secara tak langsung karena pengobatan ini bekerja terhadap penyakit pasien. Dengan kata lain, seseorang mungkin merasa lebih baik setelah menjalani teknik pengobatan kristal, tetapi tidak ada bukti ilmiah bahwa hasil ini ada hubungannya dengan kristal yang digunakan selama pengobatan.

Pada 2001, French dan rekan-rekannya di Goldsmiths College di University of London mempresentasikan sebuah makalah pada Konferensi Tahunan British Psychological Society Centenary di Glasgow, dengan menguraikan studi mereka tentang khasiat pengobatan kristal.
“Tidak ada bukti bahwa pengobatan kristal bekerja dan melebihi efek plasebo,” kata French seperti dilansir Live Science.

French menunjukkan, ada banyak pengobatan yang tak memiliki efek terapi selain efek plasebo. Namun, pengobatan ini mungkin bisa membuat Anda merasa lebih baik sementara waktu.

“Tidak ada bukti bahwa mereka benar-benar dapat menyembuhkan penyakit atau mengobati kondisi kesehatan. Jika Anda menderita masalah medis yang serius, Anda harus mencari pengobatan dari dokter berlisensi, bukan penyembuh alternatif,” kata French menegaskan.