Simpan Telur di Mana?

Simpan telur sebaiknya di mana sih? Dulu katanya di kulkas, terus adalagi imbauan sebelum masuk kulkas dicuci dulu dan keringkan biar nggak menempel kotoran alias teleknya si ayam. Nah sekarang malah kabarnya bagusan di suhu ruang. Nah lho, labil deh. Bikin orang galau.

Foto Ilustrasi: Sheknows.com

 

Coba itu kulkas, semua rata-rata menyediakan tempat telur di dalamnya. Nah kalau telur nggak bagus disimpan di kulkas jadilah tempat telur kulkas beralih fungsi menjadi tempat taruh bumbu-bumbuan, atau potongan tomat dan bawang bombay. Kalau itu saya banget. Tempat telur di dalam kulkas beralih fungsi.

Gara-gara galau, penelitian berubah terus, saya ikut suhu ruangan saja. Toh beli telur nggak pernah banyak-banyak, maksimal setengah kilogram. Terus taruh di mana? Mana saja bisa. Ada wadah taruh di sana, atau mau keranjang-keranjang cantik yang sekarang banyak dijual di online.

Kalau saya jelas menjauhkan telur dari putri cantik. Soale dia suka menyangka semua telur sudah direbus, terus diketok-ketok ke meja buat dikupas kulitnya. Jadinya, byar telur mentahmya mencar kemana-mana.

Beberapa artikel pastinya sudah banyak yang menuliskan tentang tempat penyimpanan telur. Menurut Dailymail yang saya kutip dari Vemale, memang kalau menyimpan telur di kulkas bisa memperpanjang usia telur, nggak gampang busuk. Bakteri salmonella juga nggak memperbanyak diri. Selain itu, telur selalu segar dan siap masak.

Kalau ada kelebihan, kekurangan tentu ada juga. Sayangnya, kekurangannya kayaknya lebih merugikan. Apa saja?

  • Kualitas telur yang disimpan di kulkas menurun. Si kuning dan putih telur bisa tercampur karena lemari kulkas kan sering buka tutup.
  • Suhu telur di kulkas tentunya jadi dingin. Kalau mau bikin kue nggak bisa langsung dipakai. Bahkan, untuk beberapa resep menggunakan telur dingin bisa merusak resep.
  • Telur yang disimpan kulkas lebih mudah busuk dibandingkan yang disimpan di suhu kamar. Kalau ada telur yang terinfeksi salmonella, kemudian menyimpannya dalam kulkas dengan telur lainnya itu malah bisa membuat telur lain ikut tercemar.
  • Menyimpan telur dalam suhu dingin lalu mengeluarkan dan membiarkan di suhu kamar bisa menyebabkan kondensasi. Ini yang mengakibatkan pertumbuhan bakteri pada cangkang bisa masuk ke telur juga.
  • Nah ini yang saya nggak ngeh. Telur yang disimpan kulkas rasanya berubah. Masa sih? Perasaan rasa telur sama saja πŸ™‚

Penjelasan di bawah ini semoga nggak bikin tambah galau ya. Mayo Clinic malah setuju sebaiknya menyimpan telur memang di dalam kulkas. Penyimpanan di ruangan dengan suhu di bawah 20 derajat celcius, umumnya membuat bakteri sulit berkembang. Terutama bakteri salmonella yang cukup berbahaya bagi ibu hamil.

Mayo Clinic menyarankan, telur yang awalnya disimpan di kulkas, terus dikeluarkan lebih dari 2 jam, sebaiknya tidak dipakai lagi dan dibuang. Risiko kontaminasi bakteri sangat besar terjadi, dan bisa berbahaya bagi kesehatan.

Situs Vemale juga mengutip pendapat Tim Hayward, kolumnis restaurant di BBC. Menurut Tim, menyimpan telur segar di suhu ruangan maksimal hanya 7 hari. Setelah itu sebaiknya tak dipakai lagi karena sudah tidak segar. Jadi, kalau mau menyimpan di suhu ruangan, jangan banyak-banyak beli telurnya πŸ™‚

Sebenarnya, menjaga kesegaran telur nggak harus disimpan di kulkas. Telur itu kabarnya memiliki kutikula sehingga bisa membuat telur terus segar.

Nah, jelaskan. Kalau mau pakai dalam waktu singkat, simpan di suhu ruangan. Tapi, kalau telurnya untuk pemakaian lebih lama tentu simpan di kulkas. Tetap saja ya, jawabannya kanan kiri oke πŸ™‚ Pokoke, konsumsi terbaik hanya dalam beberapa hari. Nggak usah nunggu 7 hari πŸ™‚