Saat Anak Minta Rayakan Ultah
Bulan Mei sudah mau habis saja. Banyak hal istimewa di bulan ini. Salah satunya kakak ulang tahun yang keenam. Sudah gede aja, kayaknya baru kemaren oek-oek, hehe…
Bulan Mei sudah mau habis saja. Banyak hal istimewa di bulan ini. Salah satunya kakak ulang tahun yang keenam. Sudah gede aja, kayaknya baru kemaren oek-oek, hehe…
Pilih-pilih makanan, itulah kondisi yang hampir setiap hari saya hadapi pada putra sulung kami. Tak hanya itu, kakak juga ‘senang’ menahan buang air kecil (BAK) aka kencing (pipis/pee). Itu yang paling saya khawatirkan, karena juga bisa berdampak ke kesehatannya.
Jadi orangtua sepertinya memang harus serba bisa. Tiap hari saya dibuat bingung, kakak makan pakai apa ya. Maunya kalau nggak tempe, tahu, atau telor ceplok. Adududu… Mamanya cuma bisa pusing, hiks…
Pernah merasakan nggak, ketika lagi ngantre makan di gubuk pernikahan tiba-tiba ada ibu-ibu yang lebih senior menyerobot antrean? Aduh, kalau kayak gini saya gondoknya minta ampun.
Tanaman ini pasti sering dilihat. Tanaman ini liar dan kebanyakan tumbuh di antara rerumputan. Saya baru tahu kegunaannya dari teman ketika anak saya bintitan. Saya belum tahu namanya tapi getahnya katanya bisa buat mengobati bintitan.
Balita Anda pernah diukur tekananan darahnya nggak? Kalau anak saya selama ini belum, hingga akhirnya meminjam tensimeter digital neneknya. Tapi hasilnya bikin mata melotot, kok 135/105. Langsung deh berpikir apa anak kecil boleh ditensi?
Cemas, khawatir, takut… Itulah yang kurasakan sebagai seorang ibu ketika anakku belum bisa berjalan diusia 14 bulan. Hampir semua orang, termasuk suamiku selalu menjawab itu wajar karena perkembangan anak beda-beda. Tapi aku nggak puas dengan jawaban itu.
Kelahiran sang buah hati memang yang paling dinanti-nanti setelah menggu selama 9 bulan. Itupula yang aku rasakan. Namun, hati ini langsung bertanya-tanya saat melihat wajah anakku yang memar. Ini tanda lahirkah?