Mengubah Kebiasaan Anak yang ‘Senang’ Tahan Pipis

image
Sumber Google

Pilih-pilih makanan, itulah kondisi yang hampir setiap hari saya hadapi pada putra sulung kami. Tak hanya itu, kakak juga ‘senang’ menahan buang air kecil (BAK) aka kencing (pipis/pee). Itu yang paling saya khawatirkan, karena juga bisa berdampak ke kesehatannya.

Saya nggak tahu apa yang membuatnya malas ke toilet, tapi sampai umurnya 5 tahun masih saja suka menahan kencing (pipis). Saya lupa, kapan kakak senang menahan pipis.

Kakak rela menahan pee jika bepergian keluar dan memilih melakukannya di rumah. Tapi, kalau sudah saking kebeletnya mau tak mau harus. Suatu kali saat papanya menyetir, kakak mendadak minta pipis. Bingung dong, pom bensin masih jauh, mesjid belum juga kelihatan. Akhirnya ada botol air mineral dan jadilah si botol berubah fungsi menjadi tempat BAK.

Kakak termasuk cepat belajar toilet training. Dulu ART rumah yang galak rajin mentatur (entah apa artinya) si kakak. Sekitar 10 menit sekali, kakak diajak ke toilet apa mau pipis atau belum. Alhasil, usia 1 tahun lebih sudah bebas clodi atau pospak (popok sekali pakai).

Awalnya, kakak rajin bilang kalau mau pipis minta di-temenin. Tapi belakangan jadi malas karena saya membiasakan kakak melakukannya sendiri. Apa itu penyebabnya, si kakak jadi senang menahan pipis?

Ini bagaimana ya, apa mamanya kecepatan membiasakan kakak pipis sendirian? Moga bisa berubah ya Kak, demi kesehatan juga dan biar mamanya nggak cerewet terus 🙁

Ternyata saya tak sendirian. Pas cek-cek di Mbah Google, sejumlah ibu juga mengalaminya. Terus apa kata dokter? Menurut Claire McCarthy, MD, asisten profesor pediatri di Harvard Medical School di Boston, menahan pipis bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Ketika pipis masih saja ditahan, ada kemungkinan lebih tinggi bakteri bisa masuk dan mulai berkembang biak.

“Menahan pipis bukan ide yang baik, tapi beberapa anak ada yang jarak ke toiletnya lama hanya karena mereka memiliki kandung kemih yang besar atau mereka tidak banyak minum,” katanya di parenting.com.

Lantas bagaimana caranya agar anak mau ke toilet? Menurut McCarthy, anak sebaiknya diminta teratur ke toilet, bahkan jika itu hanya untuk mencoba. Yang terpenting jangan mengomelinya atau membentaknya agar mau pipis.

Orangtua lebih baik memberikan pujian setiap kali anak mencoba untuk ke toilet. Toh, hasilnya jauh lebih baik ketimbang mengomel. Jadi ibu-ibu jangan pusing duluan kata si ibu (saya banget ya, hehehe). Okelah kalau begitu.

McCarthy mengatakan, sebenarnya kemampuan menahan pipis berjam-jam akan membantu ketika dalam perjalanan panjang di mobil atau berada di tempat umum dengan toilet yang sangat menjijikkan atau jorok. Benar itu, saya juga lebih memilih nggak ke toilet kalau jorok.

Setelah membaca-baca, sedikit lega. Inget..inget..jangan pusing dulu 🙂