Pameran Otomotif Juga Perlu Sediakan Nursing Room

Ini cerita saya yang kebingungan nyari ruang menyusui (nursery room/nursing room) di pameran yang areanya luas bener. Dan buat ibu menyusui kayak saya ini pastinya senang banget yang dicari (nursing Roomnya) ketemu juga. 
Saya ngalaminnya saat pameran mobil Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), dan saya merasa terbantu dengan ruang menyusui yang disediakan merek mobil berlogo S.

Udah lama tulisan ini ngendon di draft. Entah kenapa mau nulis nunggu moodnya lama bener datengnya. Momentnya udah selesai, tapi dibuang sayang 😀

Ceritanya begini, mau turun kendaraan putri cantik pup. Langsung ganti nanti belum puas ngeluarinnya. Yaud kami jalan keluar saja. Tapi, kalau udah penuh mau ganti popok, masa balik lagi ke mobil. Kalau pas ngejen langsung ganti di mobil, kasihan putri cantik BABnya nggak maksimal 😀 

Kami sekeluarga sampai di lokasi sebelum pintu loket dibuka. Jadi nunggu dulu. Lumayan itu setengah jam, moga nggak ruam popok. Pas sudah buka, senang donk bisa langsung mencari tempat buat ganti popok. Kata suami yang sejak awal pameran ngendon di situ terus, ada nursing room di booth Suzuki. Cuma kalau ada yang lebih dekat kenapa tidak. Jauh euy yang Suzuki karena di ujung..

Tanya petugas sekuriti ataupun petugas kebersihan toilet, ada nursing roomnya nggak? Jawabnya kalau nggak tahu nggak ada yang dekat-dekat lokasi saya itu.. Waduh… Kayaknya kami memang harus ke ruang menyusui di Suzuki. Malah cleaning servis jawabnya ‘Saya tahunya toilet’. Hahaha… Okelah klo gtu.

Setelah menyusuri jalan yang lumayan bikin pegal sambil lihat-lihat mobil berbagai merek, sampailah kami ke nursing room yang disediakan Suzuki. Gendong putri cantik lumayan euy, di stroller nggak betah lama 🙁

  
Alhamdulillah.. Pas masuk, wow bersih sekali. Lengkap ada dispenser, kulkas, kursi buat menyusui dan meja untuk ganti popok. Saya bisa nyaman nih menyusui di sini, pakai AC pula meski nggak dingin banget.

  
Sampai di tempat, pekerjaan utama adalah mengganti popok. Harum semerbak saudara-saudara, hehe…. 

Usai ganti popok, saya menyusui si kecil. Baru duduk langsung jedak-jedak-jedak.. Itu maksudnya bukan kejedot, tapi efek getaran dari soundsystem di luar yang nyalain musik disko lumayan menggetarkan ruang menyusui. Apalagi dinding-dinding ruang menyusui dari papan kayu, terasa benar deh. Bisa dimaklumi, namanya juga tempat pameran otomotif 🙂 

  
Lagi enak-enaknya menyusui, ada seorang bapak hendak masuk. Untung saya pakai baju menyusui, jadi nggak menghumbar aurat. Kayaknya si bapak mau ambil air panas untuk menyeduh Pop mie, soale harumnya udah kecium. 

Melihat ada saya, bapak itu urung masuk dan menutup pintu lagi, hehe… Mungkin ruangan menyusui itu jarang dipakai, jadi bapak tersebut mengira nggak ada orang.

Gunanya baju menyusui ya begitu. Nggak perlu apron, apalagi saya berjilbab. Lumayanlah… Sejak anak pertama, saya selalu mengenakan baju menyusui ketika bepergian hingga anak berusia 2 tahun. 

Sebenarnya stok bajunya sih nggak banyak, enam tahun lalu ada sekitar 5 baju. Itu menolong banget apalagi kakak dulu doyan nyusu di mana aja. Dan untungnya saya keluar rumah bawa anak cuma weekend saja.

Kebiasaan saya itu nggak berubah pas anak kedua ini. Sadar diri baju menyusui zaman kakak udah mulai lapuk bahannya dan takutnya udah nggak muat (ternyata masih muat), saya beli lagi dunk di tempat pertama karena merasa cocok. 

Saya belinya online (males banget ya), tapi pas kedua ini kurang sreg karena kegedean tangannya. Beda zaman dulu yang pas semuanya, jadi nggak perlu ngecilin di tukang jahit dekat rumah nenek 🙂

Kembali ke ruang menyusui. Kalau mal menyediakan ruang menyusui itu memang wajib. Tapi kalau area pameran itu bagaimana aturannya ya, harus menyediakan juga nggak? Untuk pameran bertema ibu dan anak pastinya ada donk ruang menyusuinya, tapi kalau otomotif atau kerajinan tangan gitu bagaimana?

Saya memang nggak terlalu suka otomotif, tapi kalau diajak lihat hayuk aja. Bersyukur masih ada satu nursing room. Tapi itu sepi bener. Apa ibu-ibu pada nggak tahu ya. Padahal, banyak ibu-ibu yang bawa bayi atau balita yang didorong pakai stroller.

Kayaknya kurang lengkap woro-woronya. Kalau nanya orang yang tepat, enak langsung benar jawabnya. Kalau kayak saya, untung saja suami tahu. Males bener nanya-nanya terus kalau banyak yang jawab nggak tahu, ngoook..

Moga-moga di pameran berikutnya nggak hanya satu merek mobil yang menyediakan ruang menyusui karena nggak sedikit keluarga yang bawa anak balita. Dan serius, saya nggak akan tahu ada ruang menyusui kalau suami nggak ngasih tahu. Papan pengumumannya kurang mendukung.

Ruang menyusuinya juga nggak harus mewah. Yang penting ada alas untuk ganti popok sama sofa *eaangelunjak* Sekarang ini nursing room itu benar-benar dicari, coba saja kalau ke mal. Penuhnya minta ampun. Bisa-bisa sampai ngantre.