ART Masih Ada yang Jujur

Kita memang nggak bagus menyamaratakan semua asisten rumah tangga (ART). Maksudnya, kalau pernah dapat ART pengutil (tukang ngambil barang) belum tentu ART selanjutnya sama. Tapi masih adakah ART yang jujur?

  
Kalau pertanyaannya seperti tentu jawabannya masih. Tapi, jumlahnya mungkin sudah berkurang. Atau ART yang jujur itu udah masuk kategori langkakah?

Bersyukur ART di rumah pada jujur. Tapi, sewaktu kecil saya sampai kehilangan cincin emas dan handuk hampir dibawa pulang. Belum lagi cokelat-cokelat di kulkas yang habis dalam sekejab.

Yang bikin sebel, cincin emas tersebut baru dibeliin mama. Waktu itu saya mau mencobanya dan pas mandi saya lepas diletakkan di lemari. Saya ingetnya beberapa hari setelahnya. Sayang, hanya cincin mainan yang selamat. Cincin emasnya entah di mana. Sampai sekarang nggak ketemu.

Mau nuduh nggak ada bukti, ya sudahlah moga yang mengambil sadar diri.

Kalau soal handuk ketahuan pas si mbak keluar tasnya kami periksa. Di sana ada handuk saya, foto kami sekeluarga, dan ada jilbab nenek. Ya ampun….

Dunia makin kejam. Mengambil barang bukan hal yang membuat orang takut lagi. Sekali ada kesempatan menguntil, maka akan dilakukannya.

Bagaimana bedainnya ya? Saya juga nggak tahu. Tapi, kalau ada barang-barang kecil di rumah hilang jangan langsung ART yang dituduh. Bisa saja orang lain yang melakukan.

Kasihan, nggak sedikit ART yang jadi korban kekerasan hanya karena barang hilang. Kalaupun benar, apa perlu main hakim sendiri? 

Tapi, pernah nggak kalau barang yang dicari nggak ada terus berpikir apa mungkin si mbak yang ngambil? Apalagi kalau mbaknya yang datang pagi pulang sore, lebih rawan nggak kekontrol. Kalau begitu bagaimana ya, udah pikiran negatif begitu. Abaikan 😀

Ini ada beberapa alasan ART nekat menguntil versi saya:

1. ‘Penyakit’

Ada yang maunya ngambil barang milik orang lain. Saya baca di google ini termasuk gangguan mental. Penderita kleptomania itu nggak bisa nahan diri buat ngambil barang orang lain meski dia tahu itu salah.

2. Tak punya uang

Barang-barang majikannya dianggap lucu ya. Satu per satu barang yang kecil diambil. Biasanya bosnya jarang ngeh. Baru sadarnya pas lagi butuh nyari-nyari si barang.

Lucu sih lucu, tapi kalau bukan milik pribadi ya mbok jangan diambil, hehe… Itu sudah masuk pencurian. Kalau majikannya bawa kasus ke polisi bagaimana. Berpikir sebelum bertindak.

3. Kesal

Kesal sama majikan eh barang berharga majikan yang diambil. Sejenis balas dendam atau meluapkan emosi kali yaaa… Tapi mencuri tetaplah mencuri apapun itu alasannya.

Sekian, sedang tak ada ide tapi maksa nulis jadilah begini :))

#tulisaniseng

Posted from WordPress for Android