Kalap Lihat Buku Anak

Saya semasa kecil hanya membaca Bobo dan buku tentang boneka kayu, lupa judulnya. Tapi anak zaman sekarang punya banyak pilihan, termasuk buku import. Alhasil, kalaplah saya ketika melihat buku anak yang diskonan.

Ini sebenarnya momennya udah basi. Kelamaan di draft hehe… Buku-buku itu yang saya borong semasa ada even BBW di Surabaya Akhir September tahun ini. Kalap, nafsu, atau keracun godaan anggota grup jastip, mungkin itu yang tepat menggambarkan apa yang saya alami ?

Saya order saja tiap buku yang saya anggap bagus. Kebanyakan buku cerita dengan harapan bisa membacakannya. Tapi, saya tak memikirkan lebih dalam lagi apakah anak-anak suka.

Saya memang baru membelikan sedikit buku untuk anak-anak. Kalau kakak yang sulung dari kecil memang suka saya belikan buku, beda sama putri cantik. Ini baru kali kedua saya kenalkan buku. Saya masih belum tahu seleranya.

Berbagai tipe buku saya belikan, berharap putri cantik bisa melupakan gadget dan bermain bersama.

Ya, saya mungkin bisa dibilang salah asuh. Kehadiran adik bontot saat putri cantik masih berusia 2 tahun membuat saya kewalahan. Alhasil, putri cantik saya persilakan nonton televisi atau YouTube.

Silakan saja jika berpendapat ibu malas atau panikan sehingga anak dibiarkan main gadget. Tapi, ya begitulah kondisi tiga anak kecil tanpa bantuan pengasuh, dan saya belum jadi mama jagoan hehehe.. kini, saya ingin melepaskan putri cantik dari YouTube atau gadget.

Beberapa model buku saya beli, tapi disesuaikan budget yang ada, padahal itu modal jualan, tapi demi anak ya nggak apa-apa sesekali. Ada sound book, ada buku mewarnai, belajar menulis, board book dan buku cerita.

Dan ternyata saat melihat anak suka bukunya jadi pengen beli buku lagi. Serasa nyandu aja, padahal harus sadar diri kalau katanya papanya bocah ?

Dari sekian banyak, mana buku agama ya? Hiksss…