Seorang anak tentu ingin membahagiakan orangtuanya. Tapi, kenapa saya belum bisa melakukannya? Yang ada saya merepotkan.
Keputusan kerja lagi sebenarnya beban buat saya. Mau nggak mau saya merepotkan kedua mama.
Dulu saya berjanji dalam diri ini tak akan merepotkan kedua mamaku. Tapi, janji itu kenapa harus dilanggar?
Orangtua yang tertinggal saat ini hanya mama dan mama mertuaku. Keduanya sangat kusayangi. Saya bersyukur masih diberikan kesempatan bersama keduanya. Tapi, maafkan anakmu ini.
Orang mungkin saja menyalahkan, kenapa harus bekerja. Seakan-akan saya adalah pemeran antagonis. Tapi, biarlah yang tahu jawabannya hanya diri ini.
Saya berharap, ini tak berlangsung lama. Ingin rasanya merawat anak sendiri sehingga tak merepotkan kedua mamaku. Apalagi saya bukan anak tunggal, masih ada saudara yang tentu ingin bersama mama.
Maaf mama dan para saudaraku.. Tak ada keinginan mengambil jatah waktu kalian bersama mama.