Air mata biasanya keluar saat bahagia dan sedih. Lantas, kalau air mata itu keluar saat tertekan apa masuk golongan sedih?
Bagi saya, air mata sebagai cara saya melepaskan emosi negatif. Marah, memang selalu menjadi cara saat emosi negatif itu muncul. Tapi marah bikin capek, sakit, dan orang lain bisa sakit hati. Kalau menangis juga bikin capek sih, plus mata bengkak, cuma rasanya rodo plong gitu.
Seorang teman mengatakan, luapkan emosi dengan nangis jika itu bisa membuat reda. Atau menulislah jika itu memang cara yang ampuh. Namun, jangan pernah membawa emosi itu ke dalam tidurmu.
Saat marah atau sedih jangan bawa tidur jika itu belum cooling down. Tapi, jika itu caramu menangkan diri dengan tidur maka pilihlah.
Ehm.. Saya termasuk yang mana ya, hehe…
Kalau kata peneliti Oriana Aragon, PhD, yang juga seorang psikolog di Universitas Yale, orang yang emosinya lebih kuat cenderung ingin menangis. Air mata merupakan bentuk ekspresi yang normal bagi kebanyakan orang. Jadi menangislah jika perlu, jangan selalu ditahan.