Pernah nggak ngalamin, baru makan lapar lagi. Nafsu makan gila-gilaan deh. Makannya juga bukan yang ringan, tapi makanan berat. Itu kenapa ya?
Saya memang lagi menyusui, jadi lapar melulu bawaannya. Alasannya bisa saja ya, hehe.. Tapi, beneran lho kalau menyusui perut sudah kayak karet saja. Seberapa pun porsinya masih ada aja ruangnya karena melar.
Nafsu makannya nggak cuma menyusui. Pas sudah selesai menyusui, saya juga suka laperan. Apa cacing di perut ini setipe piranha semua ya, aduh..amit..amit..
Kalau pas baca kemarin ada yang nulis orang stres nafsu makannya meningkat. Tapi bukan stres jangka pendek yang seperti itu, melainkan stres yang sudah berlangsung lama. Apa iya saya sering stres? 😀
Menurut situs WebMD, stres dalam jangka panjang membuat tubuh bakal melepaskan hormon yang disebut kortisol, dan itu membuat lapar, terutama makanan berkalori tinggi. Pantes, makan camilan berat masih aja pengen ngunyah melulu.. Ternyata….
Beda lagi kalau stres jangka pendek. Kalau stres tubuh akan bereaksi seolah-olah dalam bahaya. Otak akan melepaskan zat kimia, termasuk adrenalin, yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan memperlambat pencernaan. Inilah yang bisa menekan nafsu makan. Tapi ini hanya berlangsung singkat.
Tapi, sepertinya saya harus mengecek selera makan. Nggak sehat juga makan susah rem. Mending makan sayur atau buah, nah makan makanan yang kalorinya tinggi kan susah. Umur udah tua nggak muda lagi, nanti kelebihan lemak di badan bisa menyebar kemana-mana. Pilih sehat apa gemuk subur?
Cuma, saya sama papanya bocah kayak klop gitu. Papanya bocah makan sedikit kenyang, istrinya makan banyak aja susah kenyang. Saling mengisi banget ya, salah satu nggak habis ada wadah yang siap menampung. OMG 🙁 Gitu kok bangga, hehe