Ini benar-benar tulisan baper. Berawal dari pengalaman jadi ingin menuliskannya di blog. Kali ini tentang toko online. Kalau kamu cari toko online yang seperti apa?
Foto Ilustrasi: newmobility.com
Sekarang ini toko online makin menjamur. Apapun bisa dibeli secara online. Contohnya di Instagram aja macam-macam barang ada. Bahkan jasa juga ada. Belum lagi kayak lazada, shopee, bukalapak, dan teman-temannya. Tapi, yang mau saya tulis soal toko online langsung ya bukan seperti lazada dkk.
Kembali ke pilihan toko online. Apa sih yang saya lihat dari sebuah toko online? Ini jawaban versi saya:
1. Harga
Sebelum beli browsing sana sini, bandingin harganya. Saya tentu lebih memilih yang lebih murah meski beda tipis. Kalau lagi malas ke Bukalapak, saya berselancar ke Instagram. Nah, bisa bermenit-menit mantengin terus chat sama adminnya. Klo sreg langsung order.
2. Pelayanan
Kalau ini tentu nggak jauh-jauh dari keramahan dan kesabaran dalam menjawab pertanyaan tentang produk. Ya, saya kalau belanja lumayan cerewet. Tanya sana-sini. Kalau jawabnya nggak enakin, coret! Pindah ke toko online lain.
Saya juga jualan online, tahu benar bagaimana bolak balik ditanya. Capek sih, apalagi kalau kita sudah kasih penjelasan sedetail-detailnya di caption foto, eh tanya lagi. Hayati lelah tapi berusaha menjawab dengan sopan.
Belum lagi kalau minta foto produk ini itu seperti saya yang jualan hijab baby, sampai jungkir balik. Anak bangun buru-buru foto. Eh pas tanya, jadinya pilih yang mana, calon customer diam. Sabar-sabar…..harus tetap sopan. Ingat pembeli itu raja, mungkin dia belum tahu bagaimana jadi pedagang online, hehe…
3. Sistem penjualan
Ini nih yang baru saya alami sebagai calon customer. Tak ada sistem booked itu ternyata mengecewakan. Dulu saya pernah jualan seperti itu pas diskon, untung nggak ada yang beli, hehe… Nggak ada yang beli kok senang.
Saya sebenarnya kepikiran kalau aturannya nggak pakai booked berarti dulu-duluan transfer. Kasihan donk yang udah deal-deal duluan tapi nggak bisa transfer dalam waktu cepat eh diserobot sama yang baru saja order dan punya waktu luang buat transfer.
Ternyata benar donk, mengecewakan abizzzz…. saya ibu tiga anak, yang satu sudah SD sih, tapi suka gelagapan menghadapi yang batita dan bayi. Nah, kebayang aja siang-siang mau transfer susah. Satu anteng, satu lagi rewel. Pas tidur siang ikut tepar, terus ada kerjaan rumah yang bikin lupa transfer. Baru ingat malam-malam setelah kondisi tenang usai anak-anak tidur.
Kalau ingat gitu tentu buru-buru cari token, transfer. Eh setelah transfer dikasih tahu barangnya habis. Ngooook… gondok bener. Apalagi itu milih-milih barangnya nggak sebentar, bolak balik cari.
Semenjak kejadian yang mengecewakan ini, saya KAPOK belanja di toko online dengan sistem TANPA BOOKED. Mending saya cari toko lain yang menerapkan sistem maksimal jam berapa transfernya. Itu lebih menghargai calon customer, tak hanya mengejar keuntungan dan barang cepat laku. Kalau pun saya melewati waktu tersebut, silakan jual.
Biasanya saya juga memberitahu baru bisa transfer kapan, atau bisakan si toko onlinenya konfirmasi jika ada orang lain pesan, jadi beli nggak, hehe.. mungkin toko itu sudah banyak pelanggan jadi sibuk nggak punya waktu, beda dengan saya yang banyak longgar waktunya 😀
Memang jualan itu apa sih tujuannya, tentu mendapat keuntungan dan barang cepat terjual agar modal bisa cepat berputar. Tapi, ada pembeli di sana. Nggak semua calon pembeli itu suka PHP-in, ada pembeli serius yang benar-benar membutuhkan barang yang dijual toko online. Kalau mau cepat terjual dan dibayar, mending buka toko offline.
Begitulah, saking banyaknya toko online, makin banyak calon customer yang iseng. Bilang mau beli tapi nggak transfer-transfer. Toko online di-PHP-in sampai ikutan gondok. Korbannya pembeli yang serius. Niat biar adil (adil di mananya ya, di pemilik toko aja ya?) akhirnya tak ada sistem booked.
Tapi itu semua pilihan masing-masing toko online, saya menghargainya. Cuma lagi sensi kesel aja. Berpikir positif aja, mungkin barang itu nggak penting-penting amat jadilah bukan rezeki saya, hehehe…
4. Toko terpercaya
Ini mungkin cocok jadi nomor satu.mSekarang ini banyak juga penipuan berkedok toko online. Jadi hati-hati belanja online. Browsing-browsing dulu, atau jeli lihat komentar customer, kalau ada yang berkomentar negatif mending jauhin deh.
Kalau paket telat datang, bisa jadi di kurir yang bermasalah. Tapi kalau berbulan-bulan barang nggak diterima, mencurigakan. Meski barang bisa saja salah kirim karena salah tulis alamat, harusnya toko onlinenya nggak diam, tapi menggantinya. Kejadian ini juga pernah saya alami.
Pesan barang tunggu seminggu nggak datang, saya cek resi kok terkirim tapi namanya saya nggak kenal. Ya sudah saya telepon JNE dan menanyakan barang dengan no resi tersebut. Berhubung di situs itu nggak ada alamat penerima, saya menanyakan alamat penerima nomor resi saya di daerah mana. Eh tahu-tahunya salah alamat. Saya di Pamulang, dia kirim ke Karawaci. Entah jauh benar itu ya.
Saya bilang salah alamat, si admin toko onlinenya ngotot alamat sudah ditulis benar. Saya minta mereka menanyakan JNE. Baru deh mereka mengatakan mengirim ulang barang dan minta maaf.
Nah ini baru saya acungi jempol. Nggak usah ngotot-ngotot deh. Yang ada, orang kapok belanja. Dan satu lagi, kalau lebih dari tiga hari paket nggak datang segera cek posisi barang. Jangan kayak saya, seminggu baru curiga. Hehe
Apa lagi ya? Kalau menurut kamu apa lagi yang dilihat sebelum belanja di toko online?
Biasanya jarak waktu nunggu sampe customer transfer brp lama sis? Hehe.. Aku ni termasuk jg suka tergoda belanja ol, duh.. Klo lg pengen hemat, tutup dulu media yg selalu ada olshop nya hahahha..
Biasanya jarak waktu nunggu sampe customer transfer brp lama sis? Hehe.. Aku ni termasuk jg suka tergoda belanja ol, duh.. Klo lg pengen hemat, tutup dulu media yg selalu ada olshop nya hahahha..
Macem2 sis, ada y 2×24 jam. Klo saya 1×24 jam, biar ga lama diPHPin, hihi… klo skr msh bs ngerem, jd liat2 doank. Cm mupeng dh, hahaha