Ibu baru melahirkan jangan sedih ketika melihat perut sudah tak mulus lagi. Munculnya stretch mark menggambarkan indahnya saat mengandung. Meski tak ‘secantik’ sebelum hamil, ketidaksempurnaan yang ada bukan berarti membuat wanita tak cantik lagi. Pembelaan diri, hehehe…
Saya termasuk dari jutaan ibu yang mengalami stretch mark di perut. Pas kelahiran anak pertama perasaan sedih pasti ada. Mirip Abege yang baru jerawatan, rasanya malu setengah mati, hehe.. (sama suami maksudnya).
Saya juga agak menyesal kenapa saya nggak serajin ibu-ibu lain yang mengoleskan minyak zaitun ke perut atau produk pencegah stretch mark. Tapi, pas anak kedua jadi berpikir, kenapa harus bersedih?
Dulu saya sering disalahkan karena menggaruk-garuk perut. Sedih loh, hiks… Tapi, saya tahu betul apa yang saya lakukan. Saya ikuti saran orangtua untuk tak menggaruk. Tapi stretch mark itu bukan hanya garukan, perut yang meregang kebesaran juga bisa berpengaruh. Hamil saya yang pertama memang besar, hehe…
Setelah melahirkan, saya beli itu krim buat stertch mark. Saya sadar, itu tak akan menghilang. Paling akan memudarkan sedikit. Tapi, setidaknya berusaha, hehe.. coba deh lihat iklan krim buat stretch mark, apa ada kata-kata menghilangkan. Kalau ada berarti bohong 🙂
Saya tersadar pas baca dan menuliskan kembali tentang fotografer satu ini. Jade Beall, fotografer yang memotret ‘Kecantikan’ wanita setelah melahirkan dan berhasil membuat saya melongo. Ia menjadikan foto hasil jepretannya itu dalam buku berjudul A Beautiful Body.
Para wanita postpartum (usai melahirkan) berfoto setengah telanjang. Ini maksudnya bukan untuk foto mesum, melainkan menunjukkan kepada para wanita lainnya apa sebenarnya yang terlihat.
Foto para wanita itu bermula ketika Beall memajang foto dirinya dan seorang temannya yang setengah telanjang usai melahirkan di halaman Facebook studionya. Ternyata, ribuan Like didapatinya. Bahkan banyak ibu yang ingin difoto seperti dirinya.
Sumber foto: Google
Beall sudah menjepret lebih dari 50 wanita. Foto-foto itu juga disertai catatan kisah wanita yang kurang percaya diri pada tubuhnya. Berarti nggak cuma saya sendiri dunk yang jadi nggak pede, hehe…
“Mimpi saya adalah menjadi bagian dari gerakan menghargai diri kita sendiri dan kepada orang lain dan generasi muda jangan membuang waktu bertahun-tahun dengan membenci diri sendiri dan tak percaya diri seperti saya karena berpikir tidak cantik,” kata Beall seperti dikutip Huffingtonpost.
Kalau dilihat-lihat, apa saja yang membuat wanita merasa minder usai melahirkan? Saya pribadi jawabannya:
1. Kulit perut jadi kendur dan banyak stretch mark-nya
2. Badan melebar nggak selangsing sebelum hamil
3. Payudara ikut mengendur
4. Pinggang ikut melebar juga
5. Perut jadi gampang gendut. Kebanyakan makan langsung kayak balon, hikss..
Meski banyak yang berubah di tubuh ini, yakinlah semua ibu itu cantik. Yang penting kesehatan tetap dijaga. Setuju?
Setuju! Menjadi seorang ibu adalah kebanggaan yang tentunya sangat besar ya Mbak. Semoga ibu kita selalu sehat di bawah lindungan Tuhan :)).
Amin..amin.. iya, meski melar harus tetap pede, hehe
Sip :)).
Saya belum nikah, mbak. Tapi saya setuju banget sama postingan mbak. 🙂
Menerima keindahan di balik ketidaksempurnaan itu mmg butuh proses. Terima kasih Rizka 🙂
Saya juga bakal ngalamin sendiri, mbak. Tapi seneng aja gitu kalau baca pengalaman oranglain. Hehe
Sama-sama, mbak. 🙂
setuju, walaupun sya blom punya anak mudah2an pas saatnya nanti saya mengalami hal itu tetap pede ya walaupun perutnya gak secantik yg dulu 🙁
Siapa tau nanti bersih. Ada lho yang tanpa jejak, mulus abiz, hehe..
Kadang saya merasa kalau berat badan itu takdir ya mak. Haha
Saudara & teman2 saya tetap langsing wlpn sudah punya anak. Bahkan tak hanya 1 tapi 3!
Saat ditanya diet apa ga? Ga! Menyusui aja, itu sudah diet alami.
Tapi eh tapi, kawan yang lain harus setengah mati diet & olahraga untuk mengembalikan badan ke semula.
Secara pribadi, ak belum ada pengalaman sih maks. Semoga nanti tetap aduhai. Xixi
Amin, moga selalu aduhai ya. Iya, y badan tetap langsing meski udah anak tiga itu bikin iri. Di stu kadang saya merasa sedih, hahahaha
Iya betul…betul..saya setuju. Tubuh Barbie mengubah pandangan sejumlah perempuan bahwa tubuh indah itu yang ramping 🙂