Keluar malam minggu itu sesuatu banget. Pemandangannya pemuda pemudi yang berboncengan seakan dunia miliknya, yang lain numpang. Senyam senyum terlihat dari wajah perempuan. Aduh mbak, yakin itu apa yang dikatakan si cowok itu benar? Kalau saya jadi sampeyan, saya ragu lho, hehe..

Bagaimana nggak ragu, wong perempuannya dibiarkan saja nggak pakai helm. Cuma si lanang yang pakai helm. Cowok kayak gini ini yang kata sayangnya perlu diragukan.

Suami nyeletuk. Cewek kalau diboncengin cowok berhelm yang mengaku sayang tapi ceweknya nggak berhelm itu perlu diragukan kata sayangnya. Itu benar apa nggak. Kalau sayang, masa tega ceweknya dibiarin tanpa helm. Terus apa cowoknya harus buktiin sayang itu juga nggak pakai helm? Jelas bukan begitu maksudnya.

Saya setuju dengan perkataan suami. Menurut saya, sayang itu kan nggak cuma diucapan saja. Buktikan sayang dengan menjaga keselamatan orang yang dicintai. Kalau nggak mau dikatakan sayangnya itu diragukan, perempuan yang dibonceng dikasih helm dunk. Atau, pesan ke perempuan nanti bawa helm ya. Begitu saja kok repot.

Tapi kan helm harganya mahal? Mahal mana sama jalan-jalan makan setiap akhir pekan atau setiap malam? Mahal mana kalau ada kejadian apa-apa? Mahal mana sama rasa sayang yang sering digembor-gemborkan biar bisa dapat si perempuan atau setidaknya bikin pujaan hati ‘klepek-klepek’? Safety riding dunk.

Buat cewek-cewek juga harus cerewet, hehe.. Kalau takut dandanan atau tatanan rambutnya rusak, buang jauh-jauh deh. Tinggal bawa makeup dan kaca. Kalau jalan sama cowok yang cuma suka lihat dandanan cantik tanpa memedulikan keselamatan, pikir-pikir lagi deh #kompor 😀

Helm SNI ada kan yang harganya standar yang bisa dijangkau anak-anak muda. Daripada nanti diomeli orangtuanya perempuan kalau terjadi apa-apa, mending cari yang aman.

Jadi, yang malam mingguan berkendaraan motor dengan pujaan hati buktikan rasa sayang dengan pakai helm juga yaa 🙂 jangan cuma kata-kata saja. Ingat juga pesan orangtua yaa 🙂

Met malam minggu

#TulisanIseng