Saya dari dulu senang kalau ada pengamen yang main biola. Apalagi kalau yang nanyi suaranya juga oke. Nah, waktu Sabtu sore kemarin saya agak kaget pas mendengar ada suata gesekan biola di bawah jembatan aka underpass. Suara apaan itu?
Pertanyaan tersebut yang terlontar saat kendaraan kami belum masuk ke ‘terowongan’. Gemanya sampai membuat penasaran. Saya pikir ada pentas di sekolah dekat ‘terowongan’ tersebut.
Suami kemudian menjawab, ‘Itu pengamen main biola?.” Saya nggak percaya dunk, masa iya main biola di underpass gini (emak-emak katro). Tapi bener lho, suaranya jadi menggaung. Jadi kayak pakai soundsystem, hehe.. Dari jauh saja sudah terdengar.
Pas kendaraan kami mendekati si om pemain biola, baru saya percaya. Orangnya masih muda berkacamata. Kirain yang main biola banyak, tahu-tahunya cuma “dewekan”. Dia terus menggesek biola dan sarung biola atau boks atau apalah namanya menjadi wadah uang dari pengendara yang mau nyawer memberikan seikhlasnya.
Merdunya serasa ada di pentas mana gitu. Kata suami, pertama mendengarnya dia kaget. Soale suaranya suka aneh. Tapi, kali itu pas kami lewat suaranya bagus. Ditambah gemaan di bawah terowongan, sensasi soundsystem bikin tambah cetar membahana.. salutee si om idenya cucok 😀
Pengendara yang lewat ngasih uangnya lumayan lho. Ada yang Rp 5ribu, Rp 2rb, dan macem-macem. Mungkin sehari bisa meraup hingga Rp 100ribuan.
Berhubung dia di kanan jalan, jadi cuma pengendara yang di sebelah kanan yang ikut “nyawer”. Bagian kiri susah juga kayaknya ngasih uangnya bagaimana.
Wong rata-rata melempar dari dalam kaca mobil 😀
Lokasi pengamen biola ini di underpass sebelum High Scope, Cilandak. Berhubung suami suka lewat situ, katanya sih om pengamen itu bekerja dari sore sampai malam.
Dulu, om pengamen mangkal di pintu masuk tol Cilandak yang ke arah Bulus. Tapi baguslah sekarang pindah. Bermain di bawah jembatan membuat suaranya lebih oke. Itu menurut saya lho 😀 Segala sesuatu yang berbeda biasanya membuat orang lebih tertarik 🙂 Bisa jadi si om pengamen ini jadi pembuka tren ngamen biola di ‘terowongan’, hehe
Apa saya yang nggak gaul ya, jadi nggak tahu perkembangan jalan di ibukota, hehe…
aku kok blm prnh tau ya ngamen pakai biola (deso) 😀
Hehehe… biasanya di bus gede, mainya rame2. Klo y gtu suaranya bagus dan mainnya lagu klasik. Klo dewekan bru liat y di lorong itu 🙂
hihi iya mbk,, mungkin dikota” besar