Bioskop sama layar tancap tentunya beda pakai nget..nget… Awalnya khawatir bagaimana kalau putri cantik yang berusia 18 bulan diajak ke bioskop. Apalagi bukan batitanya yang nonton, tapi mama papanya 😀
Cemas, bingung, dan khawatir, sepertinya perasaan itu yang mendominasi ketika papanya bocah ngajak, “Nonton Star Wars yuk.” Dalam hati ini mau banget tapi ketakutan nanti putri cantik nggak betah, bosan, atau rewel. Alasan itulah yang bikin maju mundur cantik, ikut nggak ya….
Kebetulan, kakak lagi nginep sama neneknya. Jadi bisa dibilang papa n mama bocah ngedate dulu sambil bawa putri cantik, uhuy…
Kira-kira kapan ya terakhir nonton bareng papanya bocah berduaan saja. Lama bener, sampai lupa. Mungkin dua tahun lalu, hehe..
Saya ke bioskop bawa batita tapi minim persiapan. Cuma bawa anak sama pakaian pengganti serta popok, nggak ada makanan camilan atau mainan. Kayaknya yakin bener putri cantik bakal anteng 😀
Sayang, kami nggak foto-foto dulu pas sampai di bioskop. Males juga sedikit-sedikit foto, hehe….
Kami menunggunya lumayan lama juga. Kami nonton yang jam 16.00 WIB, tapi sudah sampai pukul 14.30 WIB.
Kebayang anak sudah kayak apa bosannya menunggu dan bolak balik jalan entah kemana dia mau. Mulai rewel donk, apa yang dilakukan serba salah.
Setelah menunggu 1,5 jam, tibalah waktunya kami masuk studio. Alhamdulillah…moga rewelnya putri cantik berkurang. Setelah sampai di kursi kami, bersyukur putri cantik anteng. Nangisnya udahan setelah melihat layar segede gambreng yang menampilkan iklan-iklan.
Saat film mulai diputar, mata putri cantik tertuju ke layar. Tidak ada ketakutan ataupun kaget-kaget ketika melihat layar yang besar serta suara yang menggema. Alhamdulillah…
Setengah jam pertama sukses tanpa nangis, saya malah mau menyusui ditolak mentah-mentah. Menyusu sebentar tapi mata maunya lihat layar terus. Jadi nggak tidur-tidur 🙁
Sejam, sejam setengah, putri cantik anteng. Rewelnya cuma merengek minta popcorn dan masih kategori aman. Sepertinya putri cantik nantinya bakal suka nonton kayak papanya.
Saya khawatirnya kalau nangis kejer dan mengganggu penonton lainnya. Alhamdulillah, rewelnya nggak pakai banget. Setelah hampir dua jam, putri cantik menyerah juga. Dia mengantuk dan tertidur saat menyusui.
Rahasia Anteng di Bioskop
Sebenarnya boleh nggak sih bawa bayi ke bioskop? Saya bawa-bawa aja karena mikirnya filmnya bukan hanya untuk dewasa. Dan suaranya juga nggak menggelegar banget. Apa karena studionya dibooking khusus acara keluarga ya, jadinya suaranya dikurangi, hehehe… asal nebak.
Sebenarnya ada biskop keluarga yang bebas bawa bayi tanpa khawatir disewotin penonton lain, tapi katanya mahal, hehe…
Meski ini studio biasa, alhamdulillah putri cantik nggak rewel. Rewelnya pas di luar saja karena bosan nunggu. Apa sih rahasianya biar batita anteng di bioskop? Nggak ada rahasia. Tapi tips ini saya praktikkan:
1. Pesan berulang
Saat berangkat berkali-kali saya berpesan ke putri cantik, “Yang anteng ya nak” sambil mengelus-ngelus tangannya. Kata orang, berpesan bukan dengan mengatakan ‘Jangan’ karena akan membuatnya melakukan apa yang dilarang. Saya lupa alasannya 😀
2. Ajak ngobrol dan peluk
Putri cantik terkadang saya ajak ngobrol saat dia menonton film. Obrolannya ya tentang film itu. “Tantenya berani ya nak, nanti ade juga pemberani kayak tante.”
Selama nonton putri cantik di pangkuan saya, jadi mudah bagi saya memeluk dan memberi kecupan ke keningnya setelah memberikan penjelasan, hehe..
Tipsnya nggak banget ya, kayaknya semua orangtua bakal melakukannya, hahaha…
Mungkin putri cantik nyaman dan senang melihat gambar dan mendengarkan suara yang menggema. Bisa nggak ya disimpulkan ke depannya putri cantik anak yang audio visual, hehe… sok teu deh. Habis, sepertinya putri cantik menikmati betul.
Pas kakaknya masih bayi saya nggak pernah ngajak bioskop. Entah kalau diajak seperti apa, dia kan tipe anak kinestetik yang senangnya bergerak.
Selama menonton, di belakang saya juga keluarga yang bawa anak. Mungkin usianya sudah besar dan dia sepertinya nggak betah. Sepanjang nonton ia berteriak dan terkadang nendang-nendang kursi saya.
Bisa jadi anak itu nggak enjoy dan maunya bergerak aja. Hehe… Kalau kayak gitu saya mah mana bisa menyalahkan. Namanya juga anak-anak dan orangtuanya juga perlu hiburan 🙂
Posted from WordPress for Android