“Mama lagi kena postpower syndrome ya? “, begitu kata papanya bocah saat saya curhat. Mungkin benar juga ya, jadi ngerasa semua teman kantor menghilang. Mau menyapa duluan takut mengganggu. Takut beda juga pemikirannya nanti malah menyinggung atau disangka kita yang gampang tersinggungan dan baperan. Hahaha… *lebay*
Saya tahunya postpower syndrome sering dialami bapak-bapak yang mau pensiun atau sudah pensiun. Tapi, sindrom ini bisa dialami orang yang masih muda juga?
Menurut Mbah Google, memang postpower syndrome kebanyakan dialami orang pada usia mendekati pensiun. Tapi bisa juga dialami orang terkena PHK, seseorang yang pernah mengalami kecacatan karena kecelakaan, menjelang tua atau orang yang turun jabatan, dsb. Kalau orang yang resign atau mengundurkan diri bagaimana? Belum nemu jawabannya. Hihi
Postpower syndrome juga bisa semakin parah apabila mindset individu mengatasnamakan jabatan sebagai sesuatu yang sangat membanggakan pada dirinya. Semua ini bisa membuat orang mengalami frustasi dan menggiring pada gangguan psikologis, fisik serta sosial.
Dari tadi bahasnya cuma siapa yang bakal mengalami. Sebenarnya apa sih postpower syndrome?
Ini merupakan gejala yang terjadi ketika penderitanya hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya. Misalnya saja karier, kecantikannya, ketampanannya, kecerdasannya, dan sebagainya. Dan penderitanya seakan-akan tidak bisa memandang realita saat ini.
Terus penyebab postpower syndrome apa saja ya? Kalau dari browsing-browsing, kondisi ini karena kehilangan harga diri. Kehilangan jabatan bikin hilangnya perasaan pengakuan diri.
Selain itu, kehilangan fungsi eksekutif yang memberikan kebanggaan diri. Belum lagi kehilangan perasaan sebagai orang yang memiliki arti dalam kelompok tertentu, kehilangan orientasi kerja, dan kehilangan sumber penghasilan dari jabatannya yang dulu.
Gejalanya juga macam-macam. Kalau emosi kayaknya mudah tersinggung, pemurung, cepat marah karena hal sepele, nggak suka dibantah atau disaingi, jadi pendiam, pemalu, senang ngomongin kehebatannya di masa lalu, mencela, mengkritik, dan macam-macam,
Kalau baca-baca ini, apa benar saya mengalami postpower syndrome? Mudah tersinggung bisa karena kelelahan di rumah, ngomongin kehebatan masa lalu juga nggak pernah. Saya juga bukan yang berjabatan. Hehehe… Kayaknya nggak sih.
Saya cuma ngerasa menjauh dari teman-teman. Sadar diri saja lah, saya yang di rumah dengan teman yang ngantor sudah berbeda kesibukannya. Jadi jangan berpikir macam-macam.