AC…oh…AC, kenapa kamu ngadat lagi sih… Setelah diservis dua pekan lalu, unit indoor Air Conditioner (AC) masih saja meneteskan air. Saya biarkan saja karena tetesannya jarang-jarang. Tapi, keacuhan saya membuat AC sama remotenya nggak nyambung. Sinyal di mesin yang lagi ikut-ikutan ngadat.
Teknisi yang beberapa minggu lalu menyervis AC gara-gara bocor berpesan, kalau masih meneteskan air hubungi customer care lagi. Jika bocor lagi berarti ada masalah di pipanya.
Saya pikir, tetesan kali ini nggak masalah karena nggak sering. Tapi eh tapi, lama-lama ACnya nggak dingin dan si unit indoor-nya nggak nyala saat tombol on di remote dipencet atau nggak mau mati saat tombol off dipencet. Ganti baterai atau remote lain juga nggak ngaruh.
Udah deh itu, cemas. Berapa lagi yang harus saya keluarkan buat servis. Nanti-nanti malah takutnya biayanya makin besar atau AC dipaksa pensiun. Waduh…Mau tak mau saya telepon lagi itu petugas Customer Care dan teknisi kembali memperbaikinya. Kali ini orangnya berbeda.
Dan apa penyebab remote nggak connect dan unit indoor masih meneteskan air? “Kemungkinan ada masalah di sinyal di unit indoornya, Bu. Jadi saya bongkar dulu,” kata Teknisinya yang sebut saja namanya Asep.
Saya masa nolak, yang ngerti silakan bekerja. Pas dibongkar, teknisi bilang ternyata apa itu namanya yang kayak papan-papan hijau yang suka ada bekas timah solderannya itu kotor. Bahkan karatan. Nah lho…
“Terus kenapa bisa begitu,” tanya saya.
“Bisa karena lembab akibat bunga es di dalam. Ini freonnya bocor lagi. Makanya dinginnya nggak stabil.”
“Apa??? Bocor lagi,” kata saya sambil terkaget-kaget.
Kenapa bisa begitu…
Pak teknisi kemudian membersihkan papan kecil di wadah yang bertugas mengatur sinyal. Setelah itu, barulah dia mencek unit outdoor.
Dan ketahuanlah penyebabnya. Pipa yang menghubungkan unit dalam dan luar bocor atau pecah. Dia kasih tahu penyebabnya tapi saya lupa, hehe.. Nggak cuma itu, teknisi cek-cek lagi kali aja ada pipa yang bermasalah.
Disobeklah bantalan selang yang putih-putih yang dalamnya ada pipa-pipa dari tembaga. Pas dilihat, si pipa tembaga itu melengkung atau penyok atau apalah namanya. Apa sebabnya bisa melengkung? Pak Asep bilang kesalahan pas pemasangan. Jadi kalau pasang AC harus cerewet sama teknisi pemasang. Jangan sembarangan bengkokin, nanti kayak AC saya bisa bolak balik servis 🙂
Melihat melengkung begitu saya pikir harus ganti pipa lagi. Alhamdullillah nggak. Kata pak teknisi cukup dipukul-pukul biar lurus. Kalau melengkung menghambat kerja si AC.
Pak Asep mengecek freon. Freon yang sudah diisi 70 mpsi dalam dua minggu turun tinggal 40 mpsi karena freon yang bocor tersebut. Karena itulah pak teknisi mengisi kembali. Bersyukur ini masih dalam masa garansi freon.
Saya nyeletuk, kalau inget lingkungan ngerasa bersalah pakai freon begitu. Malah sampai tiga kali isi ulang. Coba ada bahan yang ramah lingkungan. Eh si teknisi jawab. “Nanti ada bu, namanya R23. Itu baru dipakai tahun 2030. Nanti ACnya juga lebih tipis jadinya.”
Ooooo…
Terakhir Pak Asep menawarkan, mau pakai sparepart sinyal yang baru atau yang lama saja. Kalau baru biayanya Rp 175ribu. Waduh, kok lumayan yaa… Ini tanggal berapa yaa 🙁
Awalnya, saya menolak ganti baru dan memilih pakai yang lama. Tapi dipikir-pikir, kalau yang lama karatnya makin parah harus servis lagi dunk. Dengan menetapkan hati saya beranikan diri mengganti yang baru 🙁
Kerja Pak Asep selesai dan berharap jangan bocor lagi yaa, baik itu bocor freon atau tetesan air di unit indoor. Lumayan biayanya, mending buat belanja aja deh, hehe…
Nb: nggak ada foto bukan berarti hoax. Soale tadi gendong bayi, hehehe..
Wedew, mudah-mudahan masalah AC-nya cepat selesai, Mbak. Lumayan juga itu menguras dana dan tenaga ya Mbak :huhu. Eh tapi menurut saya kita memang tidak boleh lalai lho Mbak, saya pengalaman soalnya, lalai dengan kamera dan harga yang harus saya bayar itu mahal… :huhu.
Huhuhu…sakitnya tuh di sini #sambilnunjukdompet. Amin… Iya, padahal cuma nanti-nanti aja paling bener sendiri eh kok malah keluar biaya lagi. Makasih Gara 🙂
Iya Mbak, sama-sama :hehe. Menurut saya tidak boleh lalai ya Mbak, begitu ada masalah harus selalu ditanggulangi, supaya tidak jadi besar :hehe.
Setuju… Harus mulai seregep ini, jauh2in lalai 🙂
Siap!