Biopsi Kecil, Doa yang Panjang

Dulu, bayanganku tentang biopsi adalah sebuah tindakan medis yang menakutkan. Bagaimana tidak, prosedur ini sering dikaitkan dengan upaya menemukan kanker atau tumor. Ternyata, anak bungsuku harus melalui biopsi di usia 9 tahun.

Proses bedah sedang ini berlangsung hampir satu jam. Aku menunggu setia di luar ruang operasi. Tak banyak yang bisa kulakukan selain berdoa, menyerahkan semuanya pada Tuhan dan tangan-tangan dokter yang bekerja di dalam sana.


Tak lama kemudian aku dipanggil, dokter menunjukkan sebuah wadah kecil. Di dalamnya berisi kelenjar getah bening yang diambil.

Ukurannya tampak sepele, kecil sekali, namun cukup membuat siapa pun bertanya-tanya,  mengapa bisa membesar seperti ini, dan apa sebenarnya penyebabnya?


Anakku menjalani biopsi eksisi, yaitu tindakan medis dengan mengangkat seluruh kelenjar yang dicurigai, bukan hanya mengambil sebagian jaringan. Jenis biopsi ini dipilih agar dokter bisa memeriksa jaringan secara lebih menyeluruh dan mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.

Macam biopsi


Secara umum, biopsi sendiri ada beberapa macam, mulai dari biopsi jarum halus, biopsi insisi (mengambil sebagian jaringan), hingga biopsi eksisi seperti yang dijalani anakku. Dalam kondisi tertentu, biopsi eksisi memang menjadi pilihan terbaik, meski konsekuensinya anak harus menjalani operasi

Biopsinya sendiri mungkin tidak terlalu mahal. Yang terasa berat justru obat-obatan dan berbagai biaya lain yang menyertainya. Harapanku sederhana, semoga selalu ada rezeki untuk kami. Allah menitipkan anak ini kepada kami, semoga kami mampu merawat amanah ini dengan sebaik-baiknya.

Sesak rasanya melihat angka-angka itu. Namun ada satu hal yang terus kuyakini, meski tampak sulit, selalu ada jalan.

Terima kasih adalah ucapan yang tak akan pernah kulupakan. Cobaan ini mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan yang dialami orang lain.

Semoga siapa pun yang sedang berada dalam kesulitan diberi kekuatan dan kemudahan untuk melaluinya. Aamiin.