Adakah manusia adil di muka bumi ini? Saya sendiri bingung menjawabnya. Sekeras-kerasnya usaha manusia untuk bersikap adil, pasti ada pihak yang merasa tak mendapatkan keadilan tersebut. Bahkan untuk sekelas orangtua atau bahkan hakim.
Sebenarnya apa arti keadilan itu ya? Adil versi saya kecil adalah orangtua saya kalau ngasih makanan harus dalam jumlah dan porsi yang sama, hehe.. Pas udah gede saya melihat adil itu adalah diperlakukan sesuai haknya.
Terkadang saya berpikir sudah adilkah sikap saya kepada kedua anak saya? Kalau anak masih kecil gini kelihatan masih suka ngiri-ngirian. Saya deket sama si bontot, kakanya suka ngiri. Perasaan ini tentunya juga dirasakan ketika anak sudah besar. Saya saja masih suka ngiri kalau mama perhatian sama kakak saya 🙂
Pihak mana saja yang suka dianggap tak adil meski sudah berusaha bersikap adil? Kalau pendapat sebagai orang awam ada tiga, bukan pakai dasar ilmu-ilmuan yaaa…
1. Orangtua
Coba lihat orangtua yang sudah berusaha bersikap adil kepada semua anaknya. Tapi, pasti ada salah satunya yang merasa orangtuanya tidak adil meski tak diutarakan. Si anak bisa merasa orangtuanya pilih kasih.
Saya jadi ingat, semasa kecil mama suka membelikan kue dan dibagi rata untuk saya dan kakak saya. Tapi, berhubung saya selalu habis duluan, saya minta lagi jatah mama. Kalau kayak gini, jatah kakak saya pastinya lebih sedikit dari saya. Otomatis kakak saya pasti merasa mama nggak adil. Dalam benak saya, salah sendiri makannya lama sih, hehehe…
2. Hakim
Tak usah ambil contoh kasus yang lama-lama. Saat hakim mengetok palu hukuman mati untuk terpidana narkoba, orang-orang yang benci narkoba pasti senang karena hukumannya setimpal. Tapi bagaimana dengan pihak keluarga terpidana? Mereka pasti merasa hakim tak adil karena menghukum keluarganya tanpa mempertimbangkan hal-hal lain. Kebanyakan keluarga merasa terpidana dikorbankan. Masa kurir hukumannya berat sementara gembongnya belum terungkap.
3. Bos
Bos mana yang dianggap bersikap adil sama anak buahnya? Tentu saja bos yang bersikap tak pilih kasih dan sportif. Beberapa anak buah bisa saja melihat bosnya senangnya memerintah tapi tak bersikap adil.
Misalnya, si bos memang atasan tapi ia hanya suka memerintah tanpa ikut membantu atau memberikan solusi. Bos yang kerjanya mau enak saja tentu dianggap karyawan ia tak adil. Kerjanya cuma memerintah tapi pendapatannya lebih besar, hahahaha…
Atau si bos membiarkan anak buahnya yang kerjanya malas-malasan. Sedangkan si rajin harus pontang panting bekerja, bahkan sampai mengerjakan tugasnya si pemalas.
Di lain tiga orang jenis ini, mungkin ada lagi. Jadi menurut saya keadilan itu memang hanya milik Yang Maha Kuasa. Manusia nggak bisa menandingi.
Tak ada manusia di dunia ini yang supersempurna. Meski sudah merasa bersikap adil, tapi bagaimana dengan pendapat orang lain? Kalau mau mendapatkan keadilan dari manusia, jangan terlalu berharap atau jangan takut kecewa.
1 thought on “Manusia di Dunia ini Adil, Benarkah?”