Siapa yang berani menyaksikan tarian yang ada aroma magisnya, jadi yang penuh misteri gitu? Saya sih meski itu cuma menonton, kok rasa-rasanya mending maburrrr… Merinding aja bayanginnya.
Papanya bocah yang berkesempatan menyaksikan Tarian Sintren beraroma magis itu saat ada tugas ke Cirebon. Saya seperti biasa, kebagiaan diceritain saja. Walau cuma kedapatan cerita, merinding sendiri dengarnya.
Jadi begini cerita dari papanya pas menyaksikan tarian di depan Kesultanan Cirebon.
Si gadis muda yang mengenakan baju kaos biasa dibuat tidak sadar, diikat badannya, kemudian dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang dibungkus dengan kain batik bercorak khas Cirebon yakni mega mendung.
Beberapa orang laki-laki kemudian memutari kurungan ayam sambil memanggil arwah atau ruh Dewi Lanjar. Bau asap seperti bau khas kemenyan menyeruak. Beberapa saat kemudian, saat kurungan ayam dibuka, si gadis muda tadi tiba-tiba sudah berdandan rapi dan mengenakan kostum tari.
Siapa yang mendandani si gadis padahal tadi diikat dan menggunakan baju biasa? “Alam gaib,” ujar Sultan tersenyum penuh misteri.
Yang menarik, saat badannya dilempari uang atau koin, si penari akan berhenti menari dan tidak sadar sampai-sampai badannya harus dipegang agar tidak jatuh, setelah itu menari lagi. Begitu seterusnya sampai akhirnya tarian usai. Ow…ow…kenapa lemes sama uang ya.
Si penari kemudian dimasukkan lagi ke dalam kurungan ayam, dan voila, sudah ganti baju lagi menjadi baju biasa. Aneh bin ajaib…
Pantas saja, teman-teman suami yang perempuan rata-rata memilih tak menonton tarian tersebut. Takut kesurupan kali yaa.. Saya aja mending tidur, hehehe…