Kalau masih kecil kita pasti menunggu-nunggu waktunya ulang tahun. Artinya, saat usia bertambah maka siap-siap menerima kado. Kalau sudah dewasa apa arti jika umur bertambah?
Artinya, satu tahun sudah berlalu. Apa yang sudah kita lakukan dalam satu tahun itu. Apa masih pantas merayakan ketika usia sudah kepala tiga lebih, atau menjelang kepala empat?
Itu sih pilihan masing-masing. Kalau di rumah, kok rasanya males. Meski begitu tetep aja, kalau pak suami nggak beliin kue manyun dh. Mamabocah nggak menuntut kado, hanya ingin orang rumah mengingat dan mengucapkannya. Alhamdulillah masih pada inget π
Kalau ultah tuh suka melo, berpikir berapa kali ultah lagi bakal dilalui bersama seluruh anggota keluarga. Masihkah ada waktu untuk mengubah diri menjadi orang yang lebih baik.
Cita-cita banyak, tapi kadang suka bingung bagaimana mencapai cita-cita itu. Haruskah terobsesi atau mengikuti aliran air saja? Nanti ada yang nyinyir, cita-cita yang dipikirin. Kenapa bukannya menambah amal ibadah atau memperdalam ilmu?
Itulah hobi ngejudge yang suka berseliweran. Mungkin sekarang orang mengenalnya dengan istilah βjulidβ. Diam itu emas bukan, ketimbang julid eh salah π
Mamabocah sih liatnya kalau orang punya cita-cita pasti ada alasannya. Dia mau bisa ini itu ada yang ingin dicapainya. Apa mungkin orang berniat mulia di balik cita-cita harus gembor-gembor dia bakal ini itu?
Jadi kesimpulannya, bertambah umur jangan hanya bertambah angka. Tapi bertambah dalam hal lain yang positif dan mengurangi yang negatif π