Antre Raport di Sekolah: Dari Nomor hingga Daftar Hadir



Setiap sekolah punya cara berbeda untuk antre pembagian raport. Dulu, saat anak sulung saya masih SD, sistemnya sederhana: ambil nomor di depan kelas, lalu duduk nunggu dipanggil. Tenang dan nggak ribet.


Masuk SMP, sistemnya berubah. Nggak ada nomor, nggak ada absensi. Orang tua murid (OTM) datang harus mengingat siapa yang lebih dulu datang. Lumayan peer, karena nggak ada yang bisa memastikan giliran kita. Akhirnya sering diserobot—kasihan bapak-bapak, sering mengalah sama ibu-ibu yang lebih gesit.

Anak kedua awalnya pakai sistem per jam. Setiap orang dapat jatah 15 menit. Tapi kenyataannya sering molor. Ada yang harusnya ambil jam 8 selesai, tapi belum datang karena macet.

Sistem itu berlangsung selama dua tahun, kemudian dalam tiga tahun ini sekolah mencoba cara, datang langsung dan tulis nama di daftar hadir yang disediakan di depan kelas sesuai urutan kehadiran.

Sistem ini jauh lebih bersahabat. Meski ada beberapa OTM yang lupa waktu dan bisa “betah” 30 menit sendiri di dalam 😮‍💨

Kadang, cara sederhana justru yang paling efektif. Antre raport sekolah jadi lebih tertib, OTM lebih santai, dan anak-anak bisa tetap fokus tanpa ikut stres.

Semoga ke depannya, pembagian raport bisa tetap lancar untuk semua pihak 😉