Judulnya mungkin terkesan tak ada lagi konsumen perokok di Eat Republic. Ini hanya ungkapan kebahagiaan saya karena sekarang konsumen (customer) bukan perokok di Eat Republic bisa bernapas lega. Tanpa tutup-tutup hidung lagi.
Silakan bagi perokok yang mau merokok, asal di tempatnya yakni di Area Plaza (saya nggak tau juga di mana itu, nggak nanya-nanya karena kelaparan). Jangan bagi-bagi asap pembuangan kalian ke kami yang tidak merokok. Apalagi saya termasuk yang pernapasannya sensitif.
Perokok yang berkunjung nanti tanya-tanya dulu, tempat yang bisa merokok di mana. Kalau nggak jeli bisa nggak lihat peringatannya. Di foto ini terlihat salah satu peringatan, yang di kasih tanda panah.
Dulu, awal-awal Eat Republic buka saya kurang tertarik untuk berkunjung lagi. Alasannya ya selain capek, ada asap rokok di mana-mana.
Kalau masalah capek masih bisa ditangani. Atau masalah tak ada kursi bayi (baby chair), karena putri cantik bisa saya pangku. Tapi kalau asap rokok, mau kemana pun bisa ketemu perokok yang asyik membuang asap rokok ke arah pengunjung bukan perokok.
Siapa yang tak kesal, udah dapat tempat yang tak ada konsumen perokoknya, eh tiba-tiba ada pengunjung baru datang yang merokok. Dalam hati saya bergumam, “Heloooo…saya bawa bayi. Kemana hati nurani kalian!!.”
Dulu, itulah kekesalan yang saya rasakan. Dan Alhamdulillah, setelah beberapa bulan absen nongol makan di Eat Republic, kami datang lagi karena yang dekat rumah dan banyak pilihannya cuma di situ. Di kunjungan ketiga kami, saya lihat ada peringatan bahwa pengunjung perokok punya tempat khusus.
Oh iya, parkirannya sekarang juga teratur cuma pakai satu pintu. Jadi di pintu belakang saja, bukan depan. Ehm…baru berapa bulan nggak makan di sini sudah banyak juga perubahannya.
Meski sudah ada peringatan merokok hanya di area plaza, masih saja ada konsumen yang “buta huruf”. Sayang, style udah oke tapi nggak bisa baca. Bawa kacamatanya ya klo mau merokok :p
Memang, semua butuh proses. Bersyukur pihak pengelola Eat Republic mendengar keluhan banyak konsumen. Tak selamanya kritik itu menjatuhkan kan, kritik juga bisa menjadi pengingat yang membangun.
Ini tulisan murni opini saya, bukan ngiklan atau apalah, hahahaha… Biar imbang saja. Dulu saya menuliskan kekurangannya. Masa sekarang sudah berubah saya nggak review ulang. Saya sih masih punya harapan, makannya jangan dibuat capek donk, hihi.. *situdoangyangcapeksih*
Buat ibu punya anak balita gini ngos-ngosan kalau bolak balik pesan dan nunggu buat ambil pesanan 😀 Apalagi kalau putri cantik nggak mau lepas dari gendongan dan suami lagi pesan ke tempat berbeda. Bolak-balik olahraga deh, huffftt.. Jangan bilang makan di rumah saja sono, tega bener kalau jawab begitu, kan di sini juga butuh refreshing, eaaaaa…..hehehe..
Posted from WordPress for Android
ke sini lagi yuk. Kemarin aku sama Adhi dan istrinya. Nanti rame2 yuk
Hayu aja, knp pd ga bilang. Kan deket rumahku