Kebanyakan orangtua maunya anak pertamanya laki-laki. Entah apa alasannya, kalau saya pribadi biar nanti kalau besar kakaknya bisa mengayomi adik-adiknya. Itu saya lho, apa semua orangtua alasannya sama? Terus bagaimana caranya?
Adududu…itu kan rahasia Ilahi. Di sini saya nggak akan membahas soal posisi dalam berhubungan atau apalah. Soale saya bukan pakarnya. Saya hanya sesuai pengalaman tapi yang layak dishare, hehe..
Kami bersyukur banget, keinginan mempunyai anak pertama laki-laki terkabul. Padahal sudah pasrah, jika Tuhan berkehendak lain kami siap menerima dengan memohon anak kami lahir dengan selamat dan sehat.
Kata kedua nenek (mama dan mama mertua) kalau berkeinginan memiliki anak lelaki, pas tahu hamil langsung rutin baca Alquran Surat Yusuf. Kayaknya ada surat lain, tapi saya selalu surat Yusuf.
Hampir setiap malam saya bela-belaain membaca surat Yusuf sehabis magrib sambil memohon dikabulkan. Saya rutin sampai bulan keempat karena dari ibu guru pengajian, usia 4 bulan itu ketika ruh ditiupkan. Nah, sebelum terbentuk maka rajin-rajinlah memohon dan berkeyakinan insyaAllah Tuhan mendengar dan mengabulkan. Lebih bagus lagi kalau sering membacanya.
Beda lagi kalau dari kesehatan. Ada itu trik-triknya biar punya anak pertama lelaki atau perempuan. Udah banyak itu artikel kesehatan yang nulis begituan. Tapi kembali lagi semua ciptaan Tuhan. Kita hanya bisa berencana.
Pas bulan keempat periksa ke dokter. Tanpa bertanya kok tiba-tiba dokter mengatakan jenis kelaminnya. “Bayinya laki bu, itu monasnya kelihatan.”
Ow…ow…niatnya mau nggak tahu dulu biar surprise, tapi ya udah dibocorin, hehehe.. Meski begitu kami bersyukur banget. Baca Yusufnya tetap lanjut meski sudah ada prediksi
Kalau untuk makanan yang katanya mitos biar hamil anak lelaki juga saya lakukan seperti banyak makan pisang dan daging-dagingan, hehe… Untuk teknik posisi atau apalah saya mah lupa 😀 *sensor*
Anak pertama lahir, senang donk. Prediksi dokter melalui USG alhamdulillah sama. Nggak ganti jenis kelamin maksudnya. Kata orang kalau cowok jarang berubah, tapi cewek bisa berubah.
Anak pertama cowok pastinya mau anak kedua perempuan. Selang lima tahun, praktik itu saya lakukan lagi setelah tahu hamil. Kali ini saya rutin membaca surat Maryam dan Annisa. Sama seperti pertama, saya tidak hanya sebelum 4 bulan saja, saya lanjut sampai hampir melahirkan agar nggak berubah, hehe..
Selain itu saya lebih banyak atau doyan makan sayuran dan ikan-ikanan. Entah itu apa ngaruh atau nggak.
Alhamdulillah, yang kedua perempuan. Memang, jika kita menginginkan sesuatu memintalah dengan sungguh-sungguh pada yang Maha Kuasa. InsyaAllah Tuhan mengabulkan.
Godaan untuk malas membaca surat yang disarankan sih saya alami. Tapi selalu teringat dengan keinginan itu. Dari beberapa surat yang dianjurkan saja hanya saya baca satu surat.
Sebenarnya, apapun jenis kelamin anak sama saja. Doa yang terpenting proses persalinan lancar, ibu dan anak selamat dan sehat, nggak hanya jenis kelamin saja 😀
Pastinya bersyukur sekali ketika tahu doa dikabulkan oleh Yang Kuasa ya Mbak :hehe. Setuju, yang terpenting tetap keselamatan, doa tinggallah doa, dikabulkan atau tidak, Tuhan pasti punya rencana yang terindah bagi umat-Nya yang percaya :hehe. Semoga anak-anaknya Mbak tumbuh sehat dan jadi anak yang berbakti ya Mbak :amin.
Amin.. bersyukur banget Gar. Makasih ya Gar 🙂
Aku langsung nggak fokus pas baca ‘itu, monasnya keliatan’ tolong mbak. tolong beri aku pencerahan 😀 wkkww
Hahahahahhaa…. adudududu, yang jelas itu monas blm sunat 7 kali :p